Daftar Blog Saya

Minggu, 31 Oktober 2010

ekotoksikologi logam berat A ., mudah mudahan dapek A

BAB I
PENDAHULUAN
I.1 latar belakang.
a. Identifikasi
dalam memberi pertolongan pertama dan pengobatan pada peristiwa keracunan atau kecelakaan yang disebabkan oleh bahan-bahan kimia beracun atau bahan-bahan racun/ toksik lainnya, mula-mula harus dilakukan ialah mengenali(mengidentufikasi) bahan-bahan yang diduga menjadi penyebab keracunan.
Mengenai bahan-bahan racun / toksik merupakan hal yang sangat penting artinya dalam menentukan diagnosis keracunan. Setiap peristiwa keracunan oleh bahan-bahan racun yang jenis dan sifatnya berlainan (berbeda), mempunyai cara-cara pertolongan dan pengobatan yang berbeda pula.
Pada peristiwa keracunan oleh bahan-bahan racun yang jenis dan sifatnya tidak diketahui, pertolongan dan pengobatanya didasarkan pada gambaran gejala-gejala klinis yang ditimbulkan oleh rangsangannya.
b. Sumber dan macam racun.
Keracunan dapat disebakan oleh bermacam-macam :
1. Bahan-bahan kimia beracun (bersifat racun).
2. Racun yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan seperti ubiketela yang mengandung asam sianida (HCN), jengkol, pohon tuba(derris), sebangsa jamur, dan sebagainya.
3. Racun binatang berbisa seperti ular berbisa, kalajengking,tawon dan sebangsa laba-laba.
4. Racun yang terdapat dalam bahan-bahan makanan yang terjadi karena perubahan-perubahn kimia (fermentasi) dan adanya bakteri karena pembusukan (daging busuk), tempe bongkrek, racun yang terdapat pada udang dan kepiting.
c. Bentuk bahan-bahan beracun.
1. Padat (debu,kabut).
2. Liquid (cairan atau larutan)
3. Gas dan uap.
Oleh karena itu perlu pencegahan, pengawasan dan penanganan dari masyarakat terhadap bahan-bahan kimia beracun sehingga tidak menimbulkan dampak yang dapat merugikan masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.
I.2 Tujuan
• Mengetahui jenis-jenis racun yang terdapat pada golongan logam berat.
• Mengetahui gejala-gejala keracunan.
• Mengetahui pencegahan dan pengobatan dari keracunan.








BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Arsenic (As)
Arsen (AsH3) adalah senyawa arsen yang bersifat gas dan merupaka racun yang sangat keras sekali sebagai racun pelarut darah (haemolytic), yang daya kerjanya menghancurkan serabut dinding yang meliputi sel-sel darah merah dan menyebabkan terjadinya perdarahan.
Arsenik banyak digunakan sebagai bahan campuran obat pembasmi tikus (rodentisida), insektisida, herbesida, bahan cat dan lainnya.
Tanda – tanda keracunan biasanya timbul setelah beberapa menit perjam kemudian perdarahan pada lambung dan usus yang mengakibatkan hilangnya cairan eletrolit dalam tubuh yang mengakibatkan korban menderita (lena), shock, dan kematian.
Gejala-gejala keracunan :
a. Saluran pencernaan.
1. Hilangnya kesadaran, hal ini menunjukan tanda-tanda pengaruh dari sistim syaraf.
2. Hilangnya selera makan, rasa sakit daerah perut .
3. Demam, muka pucat, badan lemah radang saluran hidung dan tenggorokan, bertambahnya pengeluaran air liur oleh kelenjer saliva.
b. Kulit
1. Kulit bruntus-bruntus, pigmentation yaitu kulit menjadi hitam karena pigmen yang disebabkan arsenik.
2. Keratosis pada telapak tangan dan kaki yaitu pembentukan kulit tanduk yang terkelupas,
c. Gejala pada ginjal
Edema (busung air) lokal pada kulit bawah terutama pada kelopak mata bawah.
d. Gejala pada hati
1. Kadang – kadang timbul gatal-gatal pada kulit.
2. Hati membengkak / membesar dan mengeras .
3. Busung perut.
e. Gejala pada sistim syaraf.
1. Peradangan selaput dan otot.
2. Timbul rasa kesemutan , rasa sakit dan kelumpuhan pada otot kaki.
f. Gejala akut pada alat pencernaan.
1. Gejala biasanya timbul setelah ½ jam sampai 2 jam terutama bila keracunan dengan termakan atau terminum rasa manis logam / besi pada mulut, pernapasan dan kotoran berbau bawang.
2. Kerongkongan terasa kaku dan sukar menelan.
3. Muntah , diare , kotoran menyerupai air pencuci beras disertai lendir seperti penyakit kolera.
4. Dehidrasi dengan tanda-tanda haus dan kulit kering.
5. Kulit kebiru-biruan, denyut nadi lambat dan tidak teratur.
6. Sakit kepala pada bagian muka, anggota badan tidak dapat bergerak, mania.
7. Kejang-kejang mendadak, kelumpuhan umum dan akhirnya mati.

Pencegahan dan pengobatan keracunan pada arsenik :
1. Hindarkan pengisapan dari debu yang mengandung arsen.
2. Hindarkan dari makanan yang dikotori oleh senyawa arsen.
3. Hindarkan kontak dengan bahan-bahan arsen dengan jalan melindungi kulit.
4. Menjaga kebersihan pribadi.
II.2 Beryllium
Dipergunakan sebagai campuran alat-alat listrik, dahulu digunakan untuk lampu. Aksi atau daya kerjanya iritasi pada kuluit dan selaput lendir dan bersifat allergis. Beryllium dapat diabsorpsi melalui mulut dan kemungkinan diserap oleh paru-paru setelah pengisapan dan disimpan dalam rangka.
Pengaruh racun beryllium :
Keracunan melalui inhalasi : rasa bau logam, batuk dan panas dingin, sesak napas serta dapat mengakibatkan nekrotis jaringan-jareingan hati. Gejala keracunan kronis dapat timbul beberapa bulan atau sampai 10 tahun setalah bearda di tempat yang tidak terlindung. Kematian, disebabakan kegagalan jantung sebelah kanan, NAB (TLV) untuk beryllium sebesar 0,002 mg/meter kubik.
Pengobatan dan pertolongan :
1. Pneumonia akut :
a. Istrahat penuh
b. Kulit kebiru-biruan
c. Mengobati kekejangan bronchi
d. Pencegahan terhadap infeksi berikan obat-obat anti biotik
e. Gejala kegagalan jantung, berikan obat-obat digitalis
2. Gejala alergik :
Berikan cortison acetate 25 mg 2x sehari atau obat yang aksinya agak lama
3. Kerusakan kulit :
a. Kulit yang mati harus diangkat atau dioperasi untuk mendorong kesembuhan daerah kulit.
b. Berikan salap yang mengurangi sakit setempat dalam praktek dipergunakan (luka bakar kimia) bioplasenton jelly dap[at mengurangi rasa sakit atau panas dingin yang membantu kesembuhan.
II.3 Copper (tembaga cuprum)
Copper adalah garam tembaga terdapat yang dilarutkan dan yang tidak dilarutkan dipakai luas dalam bidang pertanian. Bersifat racun terhadap manusia serta dapat juga dipakai dalam bidang pengobatan sebagai obat untuk membuat muntah.
Keracunan akut dengan menelan garam tembaga yang berat , muntah disebabkan iritasi lokal. Muntah biasanya setekah 5 menit sampai dengan 10 menit dalam keadaan lambung kosong.
Keracunan oleh tembaga menunjukan sifat-sifat yang agak kurang beracun dibandingkan dengan logam berat lainnya tetapi bila keracunan dalam jumlah kecil terjadi terus-menerus dapat menimbulkan hati mengeras.
LD(dosis lethal) diperkirakan hampir mendekati 15 gram bersifat simptomatis, yaitu pengobatan terhadap kejang-kejang dan rasa sakit.

Gejala – gejala keracunan pada copper :
a. Muntah biasanya antara 5-10 menit.
b. Sakit pada mulut, tenggorokan dan perut.
c. Diare dengan perut sakit.
d. Rasa manis dan bau logam pada mulut.
e. Sakit kepala berat, keringat dingin, nadi lemah, dan tanda-tanda shock.
f. Kematian biasanya disebabkan kejang-kejang atau koma.
Penolongan dan pengobatan keracunan tembaga :
a. Kosongkan lambung dengan pembilasan larutan potasium ferocianide.
b. Berikan putih telur dan pencahar lainya.
c. Perhatikan keseimbangan eletrolit dan air dalam tubuh.
d. Untuk mengurangi rasa sakit berikan demerol.
e. Bila ada gejala syaraf sentral terutama kolape sirkulasi yang terjadi berulang –ulang atau gangguan otak.
f. Tembaga terdapat juga pada bahan insektisida dan fungisida misalnya memasak air menggunakan wajan tembaga.
g. Reagen copper yang digunakan dalam klinik test yang menimbulkan rasa panas dan luka bakar pada kulit.

II.4 Chromium, chromates-potasium dichromates.
Chromates terdapat dalam bahn-bahan cat warna piring, kebanyakan bahan cat mengandung logam timah dan unsur logam. Aksi cromium bersifat racun terhadap sel-sel dan iritasi umum.
Pengaruh racun cromium :
a. Melalui kulit : menimbulkan gelembung-gelembung air pada kulit dan menimbulkan borok.
b. Debu cromium menimbulkan penyakit mata dan sekitar hidung .
c. Keluaran darah dari hidung, dan hidung mimisan dan keluar ingus.
d. Infeksi bronkitis dapatmenimbulkan kanker paru-paru.
e. Pengaruh alergis merupakan gambaran adanya komplikasi.
f. Pengaruh yang sama terjadi setelah mengisap cromiun dalam bentuk uap.
g. Melalui mulut, pusing-pusing, rasa haus , sakit perut, muntah, banyak kencing atau juga anuria.
h. Shock , kejang-kejang dan koma.
i. Adanya zat-zat kemih dalam darah.
j. Hati cendrung membesar.
k. Eksposi pada kuli yang kronis mengakibatkan dermatitis.
Pencegahan keracuna tembaga
Hindarkan kontak melalui kulit maupun melalui pernapasan dengan menggunakan alat-alat perlengkapan kerja seperti masker untuk debu dan uap, sarung tangan karet, sepatu karet, pelindung badan (pakaian kerja). Pencegahan selanjutnya sama dengan pencegahan keracunan oleh bahan-bahan kimia lainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar