Daftar Blog Saya

Senin, 08 November 2010

tapakan 1,

Tapakan 1
Senin 8 november 2010
Kumulai hari ku dengan hidung mampet tak tertahankan, teringat akan kasih sayang dari mama tercinta yang yang ditransfer dari nun ombilin dipelosok tanah datar yang selalu hiruk pikuk dengan kegiatan ekonomi yang menguat dari tahun ke tahun, namun tak begitu hal nya dengan ekonomi keluarga ku yang hanya jalan ditempat seperti lima tahun belakangan ini ,namun aku tetap bersyukur bisa hidup layak dan bisa menikmati apa saja yang bisa dinikmati oleh orang-orang berekonomi rendah selayaknya orang-orang disekitar ku.
Aku dilahirkan di padang panjang jumat dini hari 30 agustus 19 tahun yang lalu, ditempat bidan yang lagi naik pamor dikala itu, sebagai anak pertama tentu saja kedua orang tua ku sangat antusias akan kelahiran ku, andai aku bisa melihat kebahagian yang terpancar di kala itu , mungkin aku tidak begitu kacau seperti hari ini yang merasa sebagai manusia yang paling tidak beruntung dengan memiliki keluarga yang ber ego tinggi . Namun di satu sisi aku sangat bahagia memiliki seorang ibu super yang tiada bandingannya dia atas dunia (love you soo much mom !!). walau dalam keadaan terpepet dan menyiksa batin namun tetap menganugrahkan yang paling sempurna untuk anaknya. Memang kodrat sebagai seorang ibu memang berat, aku terkadang menggerutu mengapa seorang ibu selalu hidup penuh tekanan, bagaimana jadinya nanti aku juga bakal menjadi ibu, satu hal yang bias ku pikirkan yang selalu terucap dari teman ku “ O “ iklas lah vio, hal ini lumayan membantu ku dalam sumua hal .
Hari ini aku tidak masuk kuliah karna penyakit langganan ku tidak mengizinkan untuk bangkit dari tempat tidur pagi ini , kalau dibahas soal penyakit, riwayat penyakit ku cukup panjang , berikut ku jelaskan tentang penyakit ku :
1. Asma.
Kata mama ku aku sudah menderita asma dari berumur 2 tahun, dan katanya lagi penyakit turunan ini ku dapat dari pihak ayah ku , dimana bapak dari ayah ku juga menderita asma akut. Penyakit ini cukup menyiksa karena banyak waktu bermainku tersita hanya untuk sakit tiap bulannya, saking rutinnya dokter setempat tempak aku berobat sudah hafal dengan resep yang diberikannya tiap aku bertandang ke tempat prakteknya. Aku pernah minum obat rutin 1 tahun karena di diagnosis mempunyai gangguang paru-paru.namun sejak aku SMP asma tidak rutin lagi nimbrung dibadan ku, tak tau kenapa mungkin dalam 1 tahun hanya satu kali kambuh, bahkan tidak pernah.
2. Bersin-bersin + ingusan+ batuk2 segala jenis (alergi)
Ini tidak diketahui sedari kapan ku idap, namun efeknya masih terasa sampai sekarang aku sangat sulit beradaptasi dengan udara dingin dan lembab, aku langsung menderita sakit kepala disertai bersin-bersin apabila sudah terpapar oleh debu , adikku pun berkata hidungku adalah detector debu,
3. Maag
Penyakit ini kuderita sejak SMA. Berawal dari makan yang tidak teratur, dengan jadwal belajar yang ketat, ditambah dengan candu asmara SMA yang menyebabkan selera makan menurun drastis , sekarang kasus maag ku datang disaat-saat aku berada pada posisi sangat stress dan terjepit.
4. Telinga bernanah.
Ini terjadi pada saat aku masih duduk disekolah dasar, karena keranjingan berenang di danau tempat asalku. Mandi “ basiombak” istilah local buat anak-anak yang berenang heboh di danau singkarak. Penyakit ini hanya terjadi satu periode ku alami dan lumayan menyiksa.ampe aku dan ibu ku bolak-balik ombilin – bukittingi untuk mengobatinya. Namun sekarang penyakit itu tidak ada datang kembali.
5. Ambeyen.
Ini kudapat dari kebiasaan tidak makan sayur selama ngekos dipadang, tapi ini tidak selalu datang, hanya menyiksa pada saat-saat tertentu, dan perlu digaris bawahi aku tak pernah minum obat ambeyen. Karna itu kuanggap tak perlu.
6. Gejala geger otak.
Ini terjadi pada saat aku menginjak kelas 2 SMP, kebiasaan kalau ingin cepat nyampe rumah, aku yakni naik ojek dari tanjung mutiara ampe rumah, suatu rabu yang mendung dan basah aku pulang dengan ojek . dengan keadan bangku yang basah aku duduk agak kurang pas, dan langsung merosot ampe berguling ke aspal, sesaat aku tidak merasakan apa-apa, hanya luka-luka . namun hari-hari berikutnya aku merasakan sakit kepala hebat baik siang maupun malam, ketika aku berobat dokter mendiagnosa aku ada gejala geger otak , aku pun mulai berobat rutin agar otak ku baik-baik saja sebagai antisipasi.
7. Gejala demam berdarah.
Penyakit singkat yang sangat menyiksa dan datang disaat yang tidak tepat. Ini terjadi pada saat-saat pertama aku ngekos dipadang. Hal ini mengakibatkan heboh satu kosan dan ikut meribetkan ibu dan bapak kos ku yang baik hati. Akhir cerita ini ditutup oleh mama ku yang menjemputku kepadang jam 2 malam, terkadang aku baru sadar aku begitu berarti bagi mereka.
Sekian adalah sekelumit riwayat penyakit ku seumur hidup , masih banyak penyakit-penyakit aneh lainya yang pernah ku derita namun aku lupa akan moment-moment nya .

Minggu, 31 Oktober 2010

filosofi pengelolaan sampah di jepang

TUGAS PENYEHATAN TANAH DAN PENGOLAHAN LIMBAH PADAT A
Tentang
“sistim pengelolaan sampah di negara jepang”


Oleh:
Viona ediasari
091113899










“Sistim Pengelolaan Sampah Di Negara Jepang”
Deskribsi Negara Jepang

Gunung Fuji, bunga sakura, dan shinkansen. Ketiganya merupakan simbol Jepang
Jepang memiliki lebih dari 3.000 pulau yang terletak di pesisir Lautan Pasifik di timur benua Asia. Istilah Kepulauan Jepang merujuk kepada empat pulau besar, dari utara ke selatan, Hokkaido, Honshu, Shikoku, dan Kyushu, serta Kepulauan Ryukyu yang berada di selatan Kyushu. Sekitar 70% hingga 80% dari wilayah Jepang terdiri dari pegunungan yang berhutan-hutan,[35][36] dan cocok untuk pertanian, industri, serta permukiman. Daerah yang curam berbahaya untuk dihuni karena risiko tanah longsor akibat gempa bumi, kondisi tanah yang lunak, dan hujan lebat. Oleh karena itu, permukiman penduduk terpusat di kawasan pesisir. Jepang termasuk salah satu negara berpenduduk terpadat di dunia.[37]
Jepang terdiri dari 6.852 pulau[9] yang membuatnya merupakan suatu kepulauan. Pulau-pulau utama dari utara ke selatan adalah Hokkaido, Honshu (pulau terbesar), Shikoku, dan Kyushu. Sekitar 97% wilayah daratan Jepang berada di keempat pulau terbesarnya. Sebagian besar pulau di Jepang bergunung-gunung, dan sebagian di antaranya merupakan gunung berapi. Gunung tertinggi di Jepang adalah Gunung Fuji yang merupakan sebuah gunung berapi. Penduduk Jepang berjumlah 128 juta orang, dan berada di peringkat ke-10 negara berpenduduk terbanyak di dunia. Tokyo secara de facto adalah ibu kota Jepang, dan berkedudukan sebagai sebuah prefektur. Tokyo Raya adalah sebutan untuk Tokyo dan beberapa kota yang berada di prefektur sekelilingnya. Sebagai daerah metropolitan terluas di dunia, Tokyo Raya berpenduduk lebih dari
Gempa bumi berkekuatan rendah dan sesekali letusan gunung berapi sering dialami Jepang karena letaknya di atas Lingkaran Api Pasifik di pertemuan tiga lempeng tektonik. Gempa bumi yang merusak sering menyebabkan tsunami. Setiap abadnya, di Jepang terjadi beberapa kali tsunami.[38] Gempa bumi besar yang terjadi akhir-akhir ini di Jepang adalah Gempa bumi Chūetsu 2004 dan Gempa bumi besar Hanshin tahun 1995. Keadaan geografi menyebabkan Jepang memiliki banyak sumber mata air panas, dan sebagian besar di antaranya telah dibangun sebagai daerah tujuan wisata.[39]
I. Rencana penggunaan lahan untuk pengelolaan sampah.
Perencanaan land use (Guna lahan) sangat berperan dalam perencanaan kota dan sangat berperan dalam mempengaruhi keputusan rencana guna lahan :

1. Perencanaan land use bertindak sebagai koordinator/manager sebagai pembuat, dan sebagai yang menerapkan segala bentuk peraturan perencanaan guna lahan.

2. Perencana land use mengajak/mendukung masyarakat komunitas secara bersama untuk mencapai keuntungan bersama.

3. Perencana land use harus bekerja secara efektif dalam melihat dan menanggapi semua kepentingan, tindakan, dan kerja sama dengan berbagai “pemain”.

4. Perencana guna lahan bukan hanya sekedar perencana tapi juga harus bertindak sebagai manager, menyiapkan dan melaksanakan peraturan dan menjembatani kerja sama antara aktor yang terlibat untuk mencapai tujuan bersama.


5. Perencana mempunyai posisi yang unik karena bertanggung jawab dalam pembuatan rencana, peraturan dan proses pelibatan masyarakat (partisipasi) dalam penyusunan rencana dan evaluasi kebijakan.

Perencana guna lahan bukan hanya sekedar perencana tapi juga harus bertindak sebagai manager, menyiapkan dan melaksanakan peraturan dan menjembatani kerja sama antara aktor yang terlibat untuk mencapai tujuan bersama.
Perencana mempunyai posisi yang unik karena bertanggung jawab dalam pembuatan rencana, peraturan dan proses pelibatan masyarakat (partisipasi) dalam penyusunan rencana dan evaluasi kebijakan.

a. Aktor yang berorientasi pada pasar (sektor swata, pemilik lahan, pengembang, pembangun, makelar, dan sebagainya) yang mencari keuntungan dari perubahan guna lahan.
b. Pemerintah (pusat, propinsi, lokal) yang tujuannya adalah untuk kepentingan masyarakat secara menyeluruh.
c. Kelompok kepentingan, yang meliputi perwakilan dari kepentingan khusus, seperti perlindungan lingkungan, konservasi lingkungan, pembangunan ekonomi, petani, kelompok minoritas, dan sebagainya, yang melihat lawan melalui kacamata kepentingan kelompoknya.

Para aktor (stakeholders) akan bersaing baik pada isi (content) maupun prosedur regulasi pertanahan, rencana, dan keputusan pembangunan. Kadang mereka saling bekerja sama dan kadang saling bertentangan. Perencana harus memahami tujuan dan interest dari masing-masing aktor.

- Dalam teori, para aktor yang terkait dengan penggunaan lahan selalu berada dalam konflik (ketidaksesuaian) yang menerus menyebabkan tekanan yang tidak ada habisnya dalam perencanaan land use.

- Dalam praktek, konflik tersebut diatur melalui sistem peraturan (perundangan) dan sistem pemerintahan.

II. Kepadatan Dan Penyebaran Penduduk di Negara jepang.

Populasi Jepang diperkirakan sekitar 127,614 juta orang (perkiraan 1 Februari 2009).[83] Masyarakat Jepang homogen dalam etnis, budaya dan bahasa, dengan sedikit populasi pekerja asing. Di antara sedikit penduduk minoritas di Jepang terdapat orang Korea Zainichi,[84] Cina Zainichi, orang Filipina, orang Brazil-Jepang[85], dan orang Peru-Jepang.[86] Pada 2003, ada sekitar 136.000 orang Barat yang menjadi ekspatriat di Jepang.[87]
Kewarganegaraan Jepang diberikan kepada bayi yang dilahirkan dari ayah atau ibu berkewarganegaraan Jepang, ayah berkewarganegaraan Jepang yang wafat sebelum bayi lahir, atau bayi yang lahir di Jepang dengan ayah/ibu tidak diketahui/tidak memiliki kewarganegaraan.[88] Suku bangsa yang paling dominan adalah penduduk asli yang disebut suku Yamato dan kelompok minoritas utama yang terdiri dari penduduk asli suku Ainu[89] dan Ryukyu, ditambah kelompok minoritas secara sosial yang disebut burakumin.[90]
Pada tahun 2006, tingkat harapan hidup di Jepang adalah 81,25 tahun, dan merupakan salah satu tingkat harapan hidup tertinggi di dunia.[91] Namun populasi Jepang dengan cepat menua sebagai dampak dari ledakan kelahiran pascaperang diikuti dengan penurunan tingkat kelahiran. Pada tahun 2004, sekitar 19,5% dari populasi Jepang sudah berusia di atas 65 tahun.[92]
Perubahan dalam struktur demografi menyebabkan sejumlah masalah sosial, terutama kecenderungan menurunnya populasi angkatan kerja dan meningkatnya biaya jaminan sosial seperti uang pensiun. Masalah lain termasuk meningkatkan generasi muda yang memilih untuk tidak menikah atau memiliki keluarga ketika dewasa.[93] Populasi Jepang dikhawatirkan akan merosot menjadi 100 juta pada tahun 2050 dan makin menurun hingga 64 juta pada tahun 2100.[92] Pakar demografi dan pejabat pemerintah kini dalam perdebatan hangat mengenai cara menangani masalah penurunan jumlah penduduk.[93] Imigrasi dan insentif uang untuk kelahiran bayi sering disarankan sebagai pemecahan masalah penduduk Jepang yang semakin menu
III. Karakteristik lingkungan fisik, biologi, social, ekonomi masyarakat jepang.
• Fisik
Jepang terdiri dari 6.852 pulau[9] yang membuatnya merupakan suatu kepulauan. Pulau-pulau utama dari utara ke selatan adalah Hokkaido, Honshu (pulau terbesar), Shikoku, dan Kyushu. Sekitar 97% wilayah daratan Jepang berada di keempat pulau terbesarnya. Sebagian besar pulau di Jepang bergunung-gunung, dan sebagian di antaranya merupakan gunung berapi. Gunung tertinggi di Jepang adalah Gunung Fuji yang merupakan sebuah gunung berapi. Penduduk Jepang berjumlah 128 juta orang, dan berada di peringkat ke-10 negara berpenduduk terbanyak di dunia. Tokyo secara de facto adalah ibu kota Jepang, dan berkedudukan sebagai sebuah prefektur. Tokyo Raya adalah sebutan untuk Tokyo dan beberapa kota yang berada di prefektur sekelilingnya. Sebagai daerah metropolitan terluas di dunia, Tokyo Raya berpenduduk lebih dari 30 juta orang.

• Ekonomi
Bursa Saham Tokyo, bursa efek terbesar nomor dua di dunia.
Sejak periode Meiji (1868-1912), Jepang mulai menganut ekonomi pasar bebas dan mengadopsi kapitalisme model Inggris dan Amerika Serikat. Sistem pendidikan Barat diterapkan di Jepang, dan ribuan orang Jepang dikirim ke Amerika Serikat dan Eropa untuk belajar. Lebih dari 3.000 orang Eropa dan Amerika didatangkan sebagai tenaga pengajar di Jepang.[60] Pada awal periode Meiji, pemerintah membangun jalan kereta api, jalan raya, dan memulai reformasi kepemilikan tanah. Pemerintah membangun pabrik dan galangan kapal untuk dijual kepada swasta dengan harga murah. Sebagian dari perusahaan yang didirikan pada periode Meiji berkembang menjadi zaibatsu, dan beberapa di antaranya masih beroperasi hingga kini.[60]
Pertumbuhan ekonomi riil dari tahun 1960-an hingga 1980-an sering disebut "keajaiban ekonomi Jepang", yakni rata-rata 10% pada tahun 1960-an, 5% pada tahun 1970-an, dan 4% pada tahun 1980-an.[60] Dekade 1980-an merupakan masa keemasan ekspor otomotif dan barang elektronik ke Eropa dan Amerika Serikat sehingga terjadi surplus neraca perdagangan yang mengakibatkan konflik perdagangan. Setelah ditandatanganinya Perjanjian Plaza 1985, dolar AS mengalami depresiasi terhadap yen. Pada Februari 1987, tingkat diskonto resmi diturunkan hingga 2,5% agar produk manufaktur Jepang bisa kembali kompetitif setelah terjadi kemerosotan volume ekspor akibat menguatnya yen. Akibatnya, terjadi surplus likuiditas dan penciptaan uang dalam jumlah besar. Spekulasi menyebabkan harga saham dan realestat terus meningkat, dan berakibat pada penggelembungan harga aset. Harga tanah terutama menjadi sangat tinggi akibat adanya "mitos tanah" bahwa harga tanah tidak akan jatuh.[28] Ekonomi gelembung Jepang jatuh pada awal tahun 1990-an akibat kebijakan uang ketat yang dikeluarkan Bank of Japan pada 1989, dan kenaikan tingkat diskonto resmi menjadi 6%.[28] Pada 1990, pemerintah mengeluarkan sistem baru pajak penguasaan tanah dan bank diminta untuk membatasi pendanaan aset properti. Indeks rata-rata Nikkei dan harga tanah jatuh pada Desember 1989 dan musim gugur 1990.[28] Pertumbuhan ekonomi mengalami stagnasi pada 1990-an, dengan angka rata-rata pertumbuhan ekonomi riil hanya 1,7% sebagai akibat penanaman modal yang tidak efisien dan penggelembungan harga aset pada 1980-an. Institusi keuangan menanggung kredit bermasalah karena telah mengeluarkan pinjaman uang dengan jaminan tanah atau saham. Usaha pemerintah mengembalikan pertumbuhan ekonomi hanya sedikit yang berhasil dan selanjutnya terhambat oleh kelesuan ekonomi global pada tahun 2000.[61]
Jepang adalah perekonomian terbesar nomor dua di dunia setelah Amerika Serikat,[62] dengan PDB nominal sekitar AS$4,5 triliun.[62], dan perekonomian terbesar ke-3 di dunia setelah AS dan Republik Rakyat Cina dalam keseimbangan kemampuan berbelanja.[63] Industri utama Jepang adalah sektor perbankan, asuransi, realestat, bisnis eceran, transportasi, telekomunikasi, dan konstruksi.[64] Jepang memiliki industri berteknologi tinggi di bidang otomotif, elektronik, mesin perkakas, baja dan logam non-besi, perkapalan, industri kimia, tekstil, dan pengolahan makanan.[61] Sebesar tiga perempat dari produk domestik bruto Jepang berasal dari sektor jasa.

Distrik Minato Mirai 21 di Yokohama. Ekonomi Jepang sangat mengandalkan sektor jasa.
Hingga tahun 2001, jumlah angkatan kerja Jepang mencapai 67 juta orang.[65] Tingkat pengangguran di Jepang sekitar 4%. Pada tahun 2007, Jepang menempati urutan ke-19 dalam produktivitas tenaga kerja.[66] Menurut indeks Big Mac, tenaga kerja di Jepang mendapat upah per jam terbesar di dunia. Toyota Motor, Mitsubishi UFJ Financial, Nintendo, NTT DoCoMo, Nippon Telegraph & Telephone, Canon, Matsushita Electric Industrial, Honda, Mitsubishi Corporation, dan Sumitomo Mitsui Financial adalah 10 besar perusahaan Jepang pada tahun 2008.[67] Sejumlah 326 perusahaan Jepang masuk ke dalam daftar Forbes Global 2000 atau 16,3% dari 2000 perusahaan publik terbesar di dunia (data tahun 2006).[68] Bursa Saham Tokyo memiliki total kapitalisasi pasar terbesar nomor dua di dunia. Indeks dari 225 saham perusahaan besar yang diperdagangkan di Bursa Saham Tokyo disebut Nikkei 225.[69]
Dalam Indeks Kemudahan Berbisnis, Jepang menempati peringkat ke-12, dan termasuk salah satu negara maju dengan birokrasi paling sederhana. Kapitalisme model Jepang memiliki sejumlah ciri khas. Keiretsu adalah grup usaha yang beranggotakan perusahaan yang saling memiliki kerja sama bisnis dan kepemilikan saham. Negosiasi upah (shuntō) berikut perbaikan kondisi kerja antara manajemen dan serikat buruh dilakukan setiap awal musim semi. Budaya bisnis Jepang mengenal konsep-konsep lokal, seperti Sistem Nenkō, nemawashi, salaryman, dan office lady. Perusahaan di Jepang mengenal kenaikan pangkat berdasarkan senioritas dan jaminan pekerjaan seumur hidup.[70][71] Kejatuhan ekonomi gelembung yang diikuti kebangkrutan besar-besaran dan pemutusan hubungan kerja menyebabkan jaminan pekerjaan seumur hidup mulai ditinggalkan.[72][73] Perusahaan Jepang dikenal dengan metode manajemen seperti The Toyota Way. Aktivisme pemegang saham sangat jarang.[74] Dalam Indeks Kebebasan Ekonomi, Jepang menempati urutan ke-5 negara paling laissez-faire di antara 41 negara Asia Pasifik.[75]


Mobil hibrida Toyota Prius. Produk otomotif dan elektronik adalah komoditas ekspor unggulan Jepang.
Total ekspor Jepang pada tahun 2005 adalah 4.210 dolar AS per kapita. Pasar ekspor terbesar Jepang tahun 2006 adalah Amerika Serikat 22,8%, Uni Eropa 14,5%, Cina 14,3%, Korea Selatan 7,8%, Taiwan 6,8%, dan Hong Kong 5,6%. Produk ekspor unggulan Jepang adalah alat transportasi, kendaraan bermotor, elektronik, mesin-mesin listrik, dan bahan kimia.[61] Negara sumber impor terbesar bagi Jepang pada tahun 2006 adalah Cina 20,5%, AS 12,0%, Uni Eropa 10,3%, Arab Saudi 6,4%, Uni Emirat Arab 5,5%, Australia 4,8%, Korea Selatan 4,7%, dan Indonesia 4,2%. Impor utama Jepang adalah mesin-mesin dan perkakas, minyak bumi, bahan makanan, tekstil, dan bahan mentah untuk industri.[61]
Jepang adalah negara pengimpor hasil laut terbesar di dunia (senilai AS$ 14 miliar).[76] Jepang berada di peringkat ke-6 setelah RRC, Peru, Amerika Serikat, Indonesia, dan Chili, dengan total tangkapan ikan yang terus menurun sejak 1996.[77][78]
Pertanian adalah sektor industri andalan hingga beberapa tahun seusai Perang Dunia II. Menurut sensus tahun 1950, sekitar 50% angkatan kerja berada di bidang pertanian. Sepanjang "masa keajaiban ekonomi Jepang", angkatan kerja di bidang pertanian terus menyusut hingga sekitar 4,1% pada tahun 2008.[79] Pada Februari 2007 terdapat 1.813.000 keluarga petani komersial, namun di antaranya hanya kurang dari 21,2% atau 387.000 keluarga petani pengusaha.[80] Sebagian besar angkatan kerja pertanian sudah berusia lanjut, sementara angkatan kerja usia muda hanya sedikit yang bekerja di bidang pertanian.[81][82]

Sebagai negara maju di bidang ekonomi,[10] Jepang memiliki produk domestik bruto terbesar nomor dua setelah Amerika Serikat, dan masuk dalam urutan tiga besar dalam keseimbangan kemampuan berbelanja. Jepang adalah anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa, G8, OECD, dan APEC. Jepang memiliki kekuatan militer yang memadai lengkap dengan sistem pertahanan moderen seperti AEGIS serta suat armada besar kapal perusak. Dalam perdagangan luar negeri, Jepang berada di peringkat ke-4 negara pengekspor terbesar dan peringkat ke-6 negara pengimpor terbesar di dunia. Sebagai negara maju, penduduk Jepang memiliki standar hidup yang tinggi (peringkat ke-8 dalam Indeks Pembangunan Manusia) dan angka harapan hidup tertinggi di dunia menurut perkiraan PBB.[11] Dalam bidang teknologi, Jepang adalah negara maju di bidang telekomunikasi, permesinan, dan robotika.

jepang memiliki hubungan ekonomi dan militer yang erat dengan Amerika Serikat, dan menjalankan kebijakan luar negeri berdasarkan pakta keamanan Jepang-AS.[42] Sejak diterima menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1956, Jepang telah sepuluh kali menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, termasuk tahun 2009-2010.[43] Jepang adalah salah satu negara G4 yang sedang mengusulkan perluasan anggota tetap Dewan Keamanan PBB.[44] Sebagai negara anggota G8, APEC, ASEAN Plus 3, dan peserta Konferensi Tingkat Tinggi Asia Timur, Jepang aktif dalam hubungan internasional dan mempererat persahabatan Jepang dengan negara-negara lain di seluruh dunia. Pakta pertahanan dengan Australia ditandatangani pada Maret 2007,[45] dan dengan India pada Oktober 2008.[46] Pada tahun 2007, Jepang adalah negara donor Bantuan Pembangunan Resmi (ODA) terbesar kelima di dunia.[47] Negara penerima bantuan ODA terbesar dari Jepang adalah Indonesia, dengan total bantuan lebih dari AS$29,5 miliar dari tahun 1960 hingga 2006.[48]
• Social


IV. Kebiasaan masyarakat jepang dalam menanggulangi sampah.
4 R untuk sampah


Di negeri mana pun di dunia ini, sampah menjadi masalah yang cukup memusingkan. Bahkan di negara-negara maju pun, seperti Jepang ini, perjuangan menghadapi sampah sudah dimulai berpuluh-puluh tahun yang lalu. Baru-baru ini saya mendapat pencerahan tentang bagaimana masyarakat Jepang berjuang melawan sampah. Dan perjuangan ini kelihatannya cukup sukses, mengingat tingkat kebersihan dan keindahan kota-kota di Jepang ini yang patut diacungi jempol.

Saat ini, di Jepang, sampah memiliki banyak kategori. Misalnya sampah terbakar, sampah tidak terbakar, sampah dari bahan-bahan alami, sampah yang bisa di daur ulang, sampah kaleng dan beberapa jenis lagi yang harus dipisahkan di plastik sampah yang berbeda sejak dari rumah. Awalnya mungkin, bagi orang Jepang repot juga memisah-misahkan sampah seperti itu, tetapi dengan penyadaran yang terus menerus akan pentingnya perlakuan tersebut, akhirnya mereka bisa merasakan kenyamanannya saat ini.
Beberapa puluh tahun lalu masyarakat jepang juga masih memakai cara tradisional dalam masalah penanganan sampah, yaitu dibakar atau dipendam. Namun sejalan dengan diketahuinya dampak-dampak negatif yang timbul, berupa pencemaran udara dan tanah, yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia, maka mulailah dicari berbagai alternatif lain untuk mengatasi masalah sampah ini.

Ada 4 R yang dilakukan orang Jepang untuk mengatasi masalah sampah ini, yaitu reduce, recycle, reuse dan refuse.

Yang dimaksud dengan reduce adalah, masayarakat di ajak untuk sebisa mungkin mengurangi pengeluaran sampah dari rumah, baik yang terbakar ataupun yang tidak terbakar. Caranya yaitu dengan benar-benar membeli atau memakai barang-barang yang benar-benar penting saja. Rumah-rumah di Jepang masa kini yang rata-rata mungil, tidak memungkinkan untuk memuat banyak barang, terutama bagi yang tinggal di apartemen dan mension. Jadi, barang-barang di dalam rumah harus di set minimalis. Selain itu ada peraturan yang mengharuskan seseorang membayar sejumlah uang ketika ia membuang barang-barang besar yang sudah tidak terpakai lagi.

Yang dimaksud dengan recycle (daur ulang) adalah membuat barang baru dari barang yang sudah tidak dipakai lagi. Misalnya dari kertas koran atau majalah, didaur ulang menjadi tissue untuk toilet. Dari plastik-plastik bekas, bisa buat pot-pot tanaman atau barang plastik lainnya.

Yang dimaksud dengan reuse adalah mengusahakan agar barang-barang yang masih bisa dipakai, tetapi sudah tidak diinginkan lagi, dijual ke orang lain. Di Jepang ini banyak dilakukan flea market. Menjual barang-barang bekas yang masih bagus kepada orang lain yang membutuhkan. Untuk hal ini menghasilkan kebiasaan unik pada orang jepang, yaitu kebiasaan merawat barang, bahkan sampai kepada bungkus-bungkusnya, agar tetap bagus. Mungkin karena untuk mempertahankan nilai jualnya nanti bila sudah tidak diperlukan lagi. Arti reuse selain itu adalah memakai barang yang sudah tidak diperlukan lagi dengan fungsi yang lain.Misalnya sikat gigi yang sudah tidak terpakai, digunakan untuk membersihkan wastafel atau sela-sela tempat yang sulit dijangkau oleh sikat biasa.

Terakhir adalah refuse, yaitu kebiasaan untuk menolak barang-barang yang tidak terlalu penting. Misalnya mengurangi pemakaiankantong plastik dari supermarket. Akhir-akhir ini para ibu-ibu Jepang biasa membawa keranjang belanjaan sendiri. Dengan cara ini, keluarga Jepang bisa mengurangi jumlah sampah plastik yang dikeluarkan dari rumah mereka. Selain itu juga untuk produsen, disadarkan untuk tidak membuat barang-barang yang kurang penting, sedangkan untuk konsumen disadarkan untuk tidak membeli barang-barang-barang yang kurang penting. Tetapi hal ini kabarnya sulit untuk dilaksanakan. Terutama mengkatagorikan mana barang yang penting dan mana barang yang tidak penting.

Tentu saja butuh perjuangan panjang untuk menanamkan kesadaran tentang sampah ini kepada masyarakat jepang. Peran media dan juga sarana-saran pendidikan di masyarakat dan sekolah juga sangat besar dalam kampanye penanganan sampah ini. Terutama dalam mengkampanyekan bahaya sampah bagi kesehatan masyarakat dan dampak penyakit yang timbul akibat pencemaran tanah, udara dan air.

Yang memudahkan suksesnya pengelolaan sampah ini adalah, mungkin karena karakter masyarakat jepang yang pemalu bila berbuat salah, terutama bila kesalahan itu merugikan orang lain. Selain itu juga media yang mencerdaskan pola pikir masyarakat Jepang, terutama di bidang keilmuan. Lalu sistem pendidikan yang menjelaskan aturan-aturan dimasyarakat sejak dini, yang membangun kesadaran putra-putri Jepang termasuk dalam hal pengelolaan sampah ini. Berikutnya adalah sistem pemerintahan yang sudah stabil dengan undang-undang kemasyarakatan yang sudah ajeg. Terakhir adalah penegakkan hukum yang bersih dari korupsi.


V. Karakteristik sampah.
Karakteristik Sampah Domestik
Analisis karakteristik sampah sangat diperlukan dalam desain sistem pengelolaan sampah kota, terutama dalam hal pengolahan sampah.
a. Karakteristik Fisik
Karakteristik fisik penting dalam hal pemilihan dan pengoperasian peralatan dan fasilitas pengolahan. Karakteristik fisik yang dianalisis adalah berat jenis, kelembaban, ukuran dan distribusi partikel serta penentuan angka kompaksi atau faktor pemadatan.
1). Berat jenis
2). Faktor Pemadatan
Faktor pemadatan atau angka kompaksi merupakan perbandingan volume akhir dan volume awal sampah, faktor pemadatan ini diperlukan untuk menentukan besarnya timbulan sampah dalam satuan volume.
3). Ukuran dan Distribusi Partikel
Penentuan ukuran dan distribusi partikel sampah digunakan untuk menentukan jenis pengolahan sampah, terutama untuk memisahkan partikel besar dengan partikel kecil.

b. Karakteristik Kimia
Penentuan karakteristik kimia sampah diperlukan dalam mengevaluasi alternatif suatu proses dan sistem recovery yang dapat dilakukan pada suatu limbah padat, misalnya untuk mengetahui kelayakan proses pembakaran sampah dan pengolahan biologis.
1). Kelembaban (Kadar Air)
Dengan mengetahui kelembaban atau kadar air sampah dapat ditentukan frekuensi pengumpulan sampah. Frekuensi pengumpulan sampah dipengaruhi oleh komposisi sampah yang dikandungnya.

2). Kadar Volatil
Penentuan kadar volatil sampah bertujuan untuk memperkirakan seberapa besar efektifitas pengurangan (reduksi) sampah menggunakan metode pembakaran berteknologi tinggi (Incenerator).

3). Kadar Abu
Kadar abu merupakan sisa proses pembakaran pada suhu tinggi. Dengan penentuan kadar abu ini dapat dilihat keefektifan kinerja proses pembakaran tersebut. Kadar abu dari proses pembakaran pada suhu tinggi yaitu 9000 C, berkisar antara 7 – 16% dengan rata-rata sebesar 10%. Dari Literatur didapatkan kadar abu sebesar 10 – 30% (Tchobanoglous, 1993). Ini berarti dengan proses pembakaran suhu tinggi, sampah domestik Kota Padang akan tereduksinya sebesar 90% dan sisa pembakaran yang merupakan abu sebesar 10%.



4). Rasio C/N
Rasio C/N merupakan faktor penting dalam mendesain pengolahan sampah biologi seperti dalam proses pembentukan kompos.
5). Kandungan Energi
Penentuan kanduingan energi sampah diperlukan dalam proses pengolahan sampah terutama pengolahan secara thermal.

VI. peraturan atau aspek legal tentang sampah di jepang.
UU Dasar pendukung pembentukan
masyarakat daur ulang

• Jaminan sirkulasi material di masyarakat
• Minimalisasi konsumsi sumber daya alam
• Pengurangan beban lingkungan
• Penetapan rencana dasar pendukungpembentukan masyarakat Daur ulang (Negara)

UU pengolahan sampahPelaksanaan revisi Desember 2003

• Minimalisasi timbulnya sampah
• Penanganan tepat terhadap sampah
• Pengaturan fasilitas pengolahan sampah
• Pengaturan pengelola pengolahan sampah
• Penetapan standar pengolahan sampah




UU promosi pemanfaatan sumber daya secara efektif
Pelaksanaan revisi menyeluruh April 2001

• Daur ulang sumber daya
• Struktur yang memudahkan daur ulang, inovasi material bahan dll
• Tampilan untuk memudahkan pengumpulan dan pemilahan
• Promosi pemanfaatan produk sampingan


Penerapan total Januari 2001
Jepang) telah membuat peraturan tentang pengelolaan sampah ini, yang diatur oleh pemerintah kota. Mereka telah menyiapkan dua buah kantong plastik besar dengan warna berbeda, hijau dan merah. Namun selain itu ada beberapa kategori lainnya, yaitu: botol PET, botol beling, kaleng, batu betere, barang pecah belah, sampah besar dan elektronik yang masing-masing memiliki cara pengelolaan dan jadwal pembuangan berbeda. Sebagai ilustrasi, cara membuang botol minuman plastik adalah botol PET dibuang di keranjang kuning punya pemerintah kota. Setelah sebelumnya label plastik yang menempel di botol itu kita copot dan penutup botol kita lepas, label dan penutup botol plastik harus masuk ke kantong sampah berwarna merah dan dibuang setiap hari kamis. Apabila dalam label itu ada label harga yang terbuat dari kertas, pisahkan label kertas tersebut dan masukkan ke kantong sampah berwarna hijau dan buang setiap hari Selasa. Selain pengelolaan sampah di rumah, departemen store, convenient store, dan supermarket juga menyediakan kotak-kotak sampah untuk tujuan recycle (daur ulang). Kotak-kotak tersebut disusun berderet berderet di dekat pintu masuk, kotak untuk botol beling, kaleng, botol PET. Bahkan di beberapa supermarket tersedia untuk kemasan susu dan jus (yang terbuat dari kertas). Uniknya lagi, dalam kotak kemasan susu atau jus (biasanya terpisah), terdapat ilustrasi tentang cara menggunting dan melipat kemasan sedemikian rupa sebelum dimasukkan ke dalam kotak. Proses daur ulang itu pun sebagian besar dikelola perusahaan produk yang bersangkutan, dan perusahaan lain atau semacam yayasan untuk menghasilkan produk baru. Hebatnya lagi, informasi tentang siapa yang akan mengelola proses recycle juga tertulis dalam setiap kotak sampah.

Sementara, pengelolaan sampah di stasiun kereta bawah tanah, shinkansen, pada saat para penumpang turun dari kereta adapetugas yang berdiri di depan pintu keluar dengan membawa kantong plastik sampah besar siap untuk menampung kotak bento dan botol kopi penumpang sambil tak lupa untuk membungkuk dan mengucapkan "otsukaresama deshita!."

Sebelum isu meningkatnya gerakan anti-terorisme (setidaknya mereka menyebut demikian), pada awalnya, di tempat umum juga menyediakan menyediakan kotak-kotak sampah, biasanya untuk
kategori kaleng, beling, dan sampah biasa (ordinary).

VII. Sarana pengumpulan, pengangkut,pengolahan dan pembuangan.
Sarana Pengumpulan .
1. Arm-roll Truck
2. Dump Truc
3. Compactor Truck



4. Truck with SeparatoR




Sejak pertengahan abad ke-19, di Jepang, seiring dengan laju modernisasi konsentrasi populasi khususnya daerah perkotaan berkembangan pesat sehingga kesehatan masyarakat menjadi masalah serius, dan penguburan sampah mulai dibatasi, di sisi lain pembakaran sampah mulai dianjurkan.

Kemudian, pada tahun 1900 dibentuklah undang-undang pembuangan sampah, yang menjadikan tugas pengolahan sampah sebagai tanggung jawabpemerintah,sehinga sejak itu dimulailah era pembakaran. Yaitu diadopsinya model penguburan residu pembakaran di tempat pembuangan akhir setelah upaya dengan titik berat pada proses pembakaran sampah yang dari sudut pandang ,antisipasi penyakit menular, kesehatan masyarakat, dan pengurangan volume sampah sangat berarti.

Setelah itu, seiring ambang batas polusi yang diperkenankan semakin diperketat, teknologi terkait (khususnya, dititikberatkan pada fasilitas pengolahangas buangan) semakin berkembang.Sekitar akhir abad ke-20, gas rumah kaca, limbah beracun, zat polutan mikro, tempat pengolahan akhir, mulai dihubungkan erat dengan pengolahan
sampah. Khususnya, masalah dioksin telah menjadi masalah besar masyarakat.Terhadap masalah ini, antisipasinya adalah menggiatkan pengembangan dan penggunaan tungku pelelehan berbahan bakar gas, produksi RDF dan pengolahan area luas, serta tungku stoker generasi baru, bersamaan dengan peninjauan ulang teknologi pembakaran konvensional karena dioksin akanterurai dalam kondisi pembakaran sempurna suhu tinggi Selain itu, pengaruh pertumbuhan ekonomi membuat hidup masyarakat menjadi berkecukupan, yang menjadikan lekat pola hidup produksi massal dan konsumtif, sehingga jumlah sampah yang dihasilkan semakin membengkak.

Konsekuensinya adalah, semakin menipisnya sisa tahun penampungan ditempat pembuangan akhir, serta sulitnya mendapatkan lahan tempat pembuangan akhir yang baru, sehingga jumlah sampah tidak layak bakar membengkak. Atas dasar itu, dewasa ini daur ulang sampah menjadi barang bermanfaat menjadi orientasi, karena di samping dapat mengurangi beban tempat pembuangan akhir, juga turut mengurangi konsumsi sumber daya alam dan meringankan beban lingkungan.

DIANTARANYA METODA PENGOLAHAN SAMPAH JEPANG ADALAH
1. Teknologi pengolahan sampah besar.
Untuk mencapai tatanan masyarakat dengan daur ulang sumber daya alam, perlu pembatasan produksi sampah dengan cara sedapat mungkin mendaur ulang sampah yang dapat didaur ulang. Teknologi pengolahan sampah besar merupakan teknologi pengolahan awal sebelum memasuki tahap proses pembakaran, sebagai contoh nyata, sampah besar yang terkumpul dipisahkan oleh mesin ke dalam kelompok baja, alumunium, barang terbakar, barang tidak terbakar, dan untuk besi dan alumunium dijual sebagai barang berharga, untuk barang terbakar diproses pembakaran, sedangkan untuk barang tidak terbakar ditimbun.

a. Teknologi Pembakaran Stoker
Bagian utama fasilitas pembakaran, terdiri dari fasilitas receiving dan supply, fasilitas pembakaran, fasilitas pendinginan gas pembakaran, fasilitas pengolahan gas emisi, fasilitas pembangkit listrik, fasilitas pemanfaatan panas sisa, fasilitas pengeluaran abu, serta pengolahan air buangan. Tungku pembakaran yang menjadi jantung fasilitas pembakaran, dari formatnya dapat dibagi secara gamblang menjadi tipe stoker dan tipe aliran dasar. Tipe stoker adalah mainstream tungku pembakaran, memiliki sejarah panjang, dan jumlah fasilitasnya jauh lebih banyak. Dengan stoker yang bergerak ke depan-belakang sampah diaduk, untuk pengeringan dan pembakaran digunakan berbagai macam tungku dari tipe kecil hingga ke yang besar. Selain itu, bentuk tungku pembakaran dapat dibagi menjadi tungku aliran berlawanan, tungku aliran tengah, dan tungku aliran searah. Bentuk tungku yang digunakan untuk pembakaran berbeda-beda tergantung karakter sampah yang dijadikan obyek. Dalam rangka memajukan teknologi proses pembakaran, pengolahan gas emisi merupakan sarana yang menjamin pengurangan beban lingkungan. Sarana tersebut mendominasi sekitar separuh dari kapasitas total fasilitas pembakaran, 4 dan proporsi dana konstruksi serta biaya operasional pun besar.
 Penanganan dioksin
dioksin tidak hanya dihasilkan dari pembakaran sampah, tetapi dapat dihasilkan olehsemua pembakaran. Gas emisi kendaraan, kebakaran hutan, asap rokok dan dari perkara lain di sekitar kita juga dihasilkan. Selain itu, juga proses pemutihan bubur kertas pun dihasilkan, dan ada kadangkala dihasilkan sebagai impurity pada proses produksi senyawa khlorinat organik. Terjadinya dioksin dalam pembakaran sampah, dapat dikendalikan dengan penguraian suhu tinggi dioksin atau prehormon melalui pembakaran sempurna yang stabil. Untuk itu, penting untuk mempertahankan suhu tinggi gas pembakaran dalam tungku pembakaran, menjaga waktu keberadaan yang cukup bagi gas pembakaran, serta pengadukan campuran antara gas yang belum terbakar dan udara dalam gas pembakaran. Kemudian terhadap pencegahan pembentukan senyawa de novo yang juga merupakan penyebab munculnya dioksin, pendinginan mendadak serta pengkondisian suhu rendah gas pembakaran akan efektif. Selain itu, terhadap debu terbang yang dikumpulkan dengan penghisap debu yang banyak mengandung dioksin, ada teknologi pemrosesan reduksi khlorinat dengan panas. Untuk udara atmosfir yang dikembalikan, karena menggunakan reaksi reduksi khlorinat dengan menukar khlor yang terkandung dalam dioksin dengan hidrogen, dengan terus memanaskan debu terbang pada suhu 350_ ke atas, 95_ dioksin dalam debu dari jumlah totalnya akan terurai. Ini digunakan sebagai teknologi yang dapat menguraikan dioksin dengan energi input lebih sedikit dibandingkan dengan peleburan.
 Pengolahan abu
Karena debu yang dikumpulkan dengan penghisap debu banyak mengandung logam berat atau dioksin, ditetapkan sebagai sampah umum control khusus dan diwajibkan atasnya berbagai proses seperti proses sementasi, proses chelation, ekstraksi asam atau solvent/ netralisasi, peleburan, dan burning. Di antara ini semua, pada peleburan abu bakaran atau abu terbang dipanaskan pada suhu 1250_1450_ atau lebih dengan menggunakan panas pembakaran bahan bakar atau energi listrik, san abu dijadika slag. Karena diproses suhu tinggi, dioksin dalam residu pembakaran pun 99 % ke atas terurai. Abu yang telah dijadikan slag, selain mengalami penyusutan volume, juga mengalami netralisasi racun, karena itu pemanfaatan ulang terbuka lebar, sehingga dapat dipertimbangkan sebagai andil dalam memperpanjang umur empat pembuangan akhir.
 Pemanfaatan pembangkit listrik dan panas sisa
Uap panas tekanan tinggi yang dihasilkan boiler, dikirim ke turbin uap, dan turbin melakukan kerja dengan berputar, semakin besar selisih panas anatara inlet dan outlet semakin besar pula daya listrik yang dibangkitkan oleh kerja turbin uap per kuantitas uap. Karena itu, improvisasi persyaratan inlet turbin dengan cara membuat boiler panas dan tekanan tinggi, di samping improvisasi tingkat kevakuuman pada outlet turbin (tekanan rendah outlet) merupakan jalan untuk mendapatkan daya listrik tinggi. Selain itu, sebagai pemanfaatan sisa panas, uap yang dihasilkan boiler dimanfaatkan secara langsung atau melalui alat penukar panas untuk membuat air hangat yang itu kemudian digunakan di internal atau eksternal
fasilitas.


b. Tungku Pelelehan Berbahan Bakar Gas
Agenda permasalahan tungku pembakaran sampah yang sudah ada adalah pengurangan beban lingkungan dan penggalakan penarikan barang yang diperlukan pada proses pengolahan. Pada pertengahan tahun 1970 mulai pengembangannya dilakukan, sebagai upaya pemecahan masalah tersebut, dengan memperhatikan penguraian oleh panas. Tetapi, karena sampahnya mengandung elemen yang kompleks dan kuantitas panas yang dihasilkan rendah, sulit untuk direalisasikan karena membutuhkan energi pembantu dalam jumlah besar. tetapi, akhir-akhir ini, permasalahan ini memiliki prospek pemecahan tungku pelelehan berbahan bakar gas dilirik kembali karena kuatnya dorongan kebutuhan akan pengurangan kuantitas emisi dioksin, serta tuntutan cost down yang dikeluarkan untuk pelelehan abu mengingat proses pelelehan abu bakaran sudah menjadi umum. Sebagai formatnya, ada 3 jenis tungku pelelehan berbahan bakar gas: tipe fluida dasar, tipe kiln, serta tipe tungku shaft. Ada berbagai karakteristik seperti pengurangan drastis jumlah emisi dioksin dengan pembakaran suhu tinggi, perampingan fasilitas pengolahan gas emisi dengan pembakaran rasio udara rendah, serta tidak diperlukannya sumber panas eksternal karena pemanfaatan panas yang dimiliki sampah untuk pelelehan abu sampah. Memang mesin ini memiliki reputasi pengoperasian yang semakin bertambah, di satu ia dikritisi khususnya karena memerlukan input energy pembantu, ketidakcocokan dengan sampah kalori rendah, kesulitan penanganan slag, serta parahnya kerusakan bahan tahan api.

 Tungku Stoker Generasi Baru
Pada tungku pelelehan berbahan bakar gas terdapat permasalahan sebagaimana disebutkan di depan, dan konfigurasi sistem pengolahan gas emisi pun tidak terlalu jauh berbeda dari tungku pembakaran stoker konvensional, tetapi jika pembakaran suhu tinggi rasio udara rendah dengan tipe tungku stoker konvensional, dapat dihasilkan efek yang serupa dengan tungku pelelehan berbahan bakar gas, karena itulah penggunaan tungku stoker generasi baru mulai dipertimbangkan. Tungku stoker memiliki reputasi nyata, dan reliabilitasnya tinggi. Selain itu, karena suhu pembakarannya sekitar 1100_, keuntungannya adalah kerusakan bahan tahan api yang kecil. Dewasa ini, di berbagai perusahaan, sedang giat diterapkan uji demonstrasi atau uji mesin, dan konsep total tungku stoker generasi baru, kini bergeser dari pemapanan teknologi, menuju pelemparan ke pasaran. Konsep total masing-masing perusahaan mengenai tungku stoker generasi baru berbeda dalam hal pembakaran suhu tinggi dengan rasio udara rendah dan pencapaian efisiensi pembakaran tinggi, penurunan konsentrasi dioksin, pengurangan kunatitas gas emisi, rasio pemanfaatan panas dan peningkatan efisiensi pembangkit listrik, serta tingkat kebersihan dari debu, dan ke depan perkembangan ini perlu diamati terus.
 Pembuatan RDF dan Pengolahan Wilayah Luas
RDF (Refuse Derived Fuel) adalah bahan bakar yang dibentuk seperti krayon dengan mencampurkan batu abu ke sampah yang telah dipisahkan dari sampah tidak terbakar. Dengan melakukan ini, tidak akan membusuk walau disimpan dalam waktu lama, serta sangat praktis untuk pengangkutan. Jika kualitasnya homogen pembakaran pun stabil. Karena itu, fasilitas pembuatan RDF dibangun di berbagai tempat, lalu RDF yang dibuat di masing-masing tempat di wilayah yang luas tersebut diangkut dan dikumpulkan ke satu tempat, sehingga dapat diadopsi suatu sistem fasilitas pembangkit listrik yang mengelolah RDF dalam skala besar. Mengingat kasus ini merupakan contoh pengolahan sampah area luas, untuk meningkatkan nilai komersial sistem secara luas, perlu memikirkan pembangkit listrik efisiensi tinggi dan biaya operasionalnya ditutupi oleh hasil penjualan listrik tersebut.


 Poin-poin Penting serta Saran Antisipasi untuk Fasilitas Insinerator
Sampah tetap akan dihasilkan karena semaksimal apa pun upaya untuk 3R (Refuse, Reuse, dan Recycle), penurunan kualitas barang tidak bisa dielakkan. Proses pembakaran sampah yang dapat melakukan daur ulang termal, akhir-akhir ini menjadi teknologi yang mutlak diperlukan. Tetapi fasilitas pembakaran dengan beban lingkungan yang rendah serta biaya operasional yang murah selalu menjadi tuntutan. Sebagai teknologi pembakaran yang dapat bertahan, pengurangan jumlah emisi dioksin, suplai energi efisiensi tinggi, pengurangan kuantitas produksi gas efek rumah kaca, seta peringanan lainnya menjadi target sasaran

2. TEKNOLOGI FERMENTASI METANA
ada tauhn 2002, di Jepang, telah dicanangkan “biomass - strategi total Jepang” sebagai kebijakan negara. Sebagai salah satu teknologi pemanfaatan biomass sumber daya alam dapat diperbaharui yang dikembangkan di bawah moto bendera ini, dikenal teknologi fermentasi gas metana. Sampah dapur serta air seni, serta isi septic tank diolah dengan fermentasi gas metana dan diambil biomassnya untuk menghasilkan listrik, lebih lanjut panas yang ditimbulkan juga turut dimanfaatkan. Sedangkan residunya dapat digunakan untuk pembuatan kompos. Karena sampah dapur mengandung air 70 – 80 %, sebelum dibakar, kandungan air tersebut perlu diuapkan. Di sini, dengan pembagian berdasarkan sumber penghasil sampah dapur serta fermentasi gas metana, dapat dihasilkan sumber energi baru dan ditingkatkan efisiensi termal secara total.

VIII. Lokasi pembuangan akhir.
TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR
(1) Jenis serta Struktur Tempat Pembuangan Akhir
Untuk tempat pembuangan akhir, metode penempatannya diatur menurut undang-undang pengolahan sampah, dan dibagi menjadi tempat pembuangantipe aman, tempat pembuangan terkontrol, tempat pembuangan terisolasi. Mengenai penerimaan sampah umum ditangani oleh tempat pembuangan terkontrol. Penimbunan memanfaatkan reaksi penguraian senyawa organik oleh mikroba yang hidup di dalam tanah. Karena pada saat penimbunan akan dihasilkan gas dapat terbakar seperti gas metana, disiapkan tabung tahan gas untuk mencegah terjadinya kebakaran atau ledakan.

(2) Teknologi Pengolahan Air Rembesan
Pada saat dilakukan penimbunan, kualitas air rembesan (lindih) sangat dipengaruhi oleh karakteristik sampah yang ditimbun, skala tanah timbunan, kedalamannya, kondisi iklim, konstruksi timbunan dan sebagainya. Memang ini merupakan pengolahan yang disesuaikan dengan standar kapasitas buangan yang mengikuti lokasi, tetapi proses awal/ penyesuaian, proses biologi dan proses kimiawi menjadi bagian utama dalam pengolahan lindih yang dihasilkan, yang setelah diolah dikirim ke lokasi penimbunan






X. Rencana tata ruang kota.

XI. Iklim dan musim di Negara jepang.
Jepang berada di kawasan beriklim sedang dengan dengan pembagian empat musim yang jelas. Walaupun demikian, terdapat perbedaan iklim yang mencolok antara wilayah bagian utara dan wilayah bagian selatan.[40] Pada musim dingin, Jepang bagian utara seperti Hokkaido mengalami musim salju, namun sebaliknya wilayah Jepang bagian selatan beriklim subtropis. Iklim juga dipengaruhi tiupan angin musim yang bertiup dari benua Asia ke Lautan Pasifik pada musim dingin, dan sebaliknya pada musim panas.
Iklim Jepang terbagi atas enam zona iklim:
• Hokkaido: Kawasan paling utara beriklim sedang dengan musim dingin yang panjang dan membekukan, serta musim panas yang sejuk. Presipitasi tidak besar, namun salju banyak turun ketika musim dingin.
• Laut Jepang: Di pantai barat Pulau Honshu, tiupan angin dari barat laut membawa salju yang sangat lebat. Pada musim panas, kawasan ini lebih sejuk dibandingkan kawasan Pasifik. Walaupun demikian, suhu di kawasan ini kadangkala dapat menjadi sangat tinggi akibat fenomena angin fohn.
• Dataran Tinggi Tengah: Wilayah ini beriklim pedalaman dengan perbedaan suhu rata-rata musim panas-musim dingin yang sangat mencolok. Perbedaan suhu antara malam hari dan siang hari juga sangat mencolok.
• Laut Pedalaman Seto: Barisan pegunungan di wilayah Chugoku dan Shikoku menghalangi jalur tiupan angin musim, sehingga kawasan ini sepanjang tahun beriklim sedang.
• Samudra Pasifik: Kawasan pesisir bagian timur Jepang mengalami musim dingin yang sangat dingin, namun tidak banyak turun salju. Sebaliknya, musim panas menjadi begitu lembap akibat tiupan angin musim dari tenggara.
• Kepulauan Ryukyu: Kepulauan di barat daya Jepang termasuk Kepulauan Ryukyu beriklim subtropis, hangat sewaktu musim dingin dan suhu yang tinggi sepanjang musim panas. Presipitasi sangat tinggi, terutama selama musim hujan. Taifun sangat sering terjadi.
Suhu tertinggi yang pernah tercatat di Jepang adalah 40,9 °C (105,6 °F) pada 16 Agustus 2007.[41]
Musim hujan dimulai lebih awal di Okinawa, yakni sejak awal Mei. Garis depan musim hujan bergerak ke utara, namun berakhir di Jepang utara sebelum mencapai Hokkaido. Di sebagian besar wilayah Honshu, awal musim hujan dimulai pertengahan Juni dan berlangsung selama enam minggu. Taifun sering terjadi sepanjang September dan Oktober. Penyebabnya adalah tekanan tropis di garis khatulistiwa yang bergerak dari barat daya ke timur laut, dan sering membawa hujan yang sangat lebat.[40]

ekotoksikologi logam berat A ., mudah mudahan dapek A

BAB I
PENDAHULUAN
I.1 latar belakang.
a. Identifikasi
dalam memberi pertolongan pertama dan pengobatan pada peristiwa keracunan atau kecelakaan yang disebabkan oleh bahan-bahan kimia beracun atau bahan-bahan racun/ toksik lainnya, mula-mula harus dilakukan ialah mengenali(mengidentufikasi) bahan-bahan yang diduga menjadi penyebab keracunan.
Mengenai bahan-bahan racun / toksik merupakan hal yang sangat penting artinya dalam menentukan diagnosis keracunan. Setiap peristiwa keracunan oleh bahan-bahan racun yang jenis dan sifatnya berlainan (berbeda), mempunyai cara-cara pertolongan dan pengobatan yang berbeda pula.
Pada peristiwa keracunan oleh bahan-bahan racun yang jenis dan sifatnya tidak diketahui, pertolongan dan pengobatanya didasarkan pada gambaran gejala-gejala klinis yang ditimbulkan oleh rangsangannya.
b. Sumber dan macam racun.
Keracunan dapat disebakan oleh bermacam-macam :
1. Bahan-bahan kimia beracun (bersifat racun).
2. Racun yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan seperti ubiketela yang mengandung asam sianida (HCN), jengkol, pohon tuba(derris), sebangsa jamur, dan sebagainya.
3. Racun binatang berbisa seperti ular berbisa, kalajengking,tawon dan sebangsa laba-laba.
4. Racun yang terdapat dalam bahan-bahan makanan yang terjadi karena perubahan-perubahn kimia (fermentasi) dan adanya bakteri karena pembusukan (daging busuk), tempe bongkrek, racun yang terdapat pada udang dan kepiting.
c. Bentuk bahan-bahan beracun.
1. Padat (debu,kabut).
2. Liquid (cairan atau larutan)
3. Gas dan uap.
Oleh karena itu perlu pencegahan, pengawasan dan penanganan dari masyarakat terhadap bahan-bahan kimia beracun sehingga tidak menimbulkan dampak yang dapat merugikan masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.
I.2 Tujuan
• Mengetahui jenis-jenis racun yang terdapat pada golongan logam berat.
• Mengetahui gejala-gejala keracunan.
• Mengetahui pencegahan dan pengobatan dari keracunan.








BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Arsenic (As)
Arsen (AsH3) adalah senyawa arsen yang bersifat gas dan merupaka racun yang sangat keras sekali sebagai racun pelarut darah (haemolytic), yang daya kerjanya menghancurkan serabut dinding yang meliputi sel-sel darah merah dan menyebabkan terjadinya perdarahan.
Arsenik banyak digunakan sebagai bahan campuran obat pembasmi tikus (rodentisida), insektisida, herbesida, bahan cat dan lainnya.
Tanda – tanda keracunan biasanya timbul setelah beberapa menit perjam kemudian perdarahan pada lambung dan usus yang mengakibatkan hilangnya cairan eletrolit dalam tubuh yang mengakibatkan korban menderita (lena), shock, dan kematian.
Gejala-gejala keracunan :
a. Saluran pencernaan.
1. Hilangnya kesadaran, hal ini menunjukan tanda-tanda pengaruh dari sistim syaraf.
2. Hilangnya selera makan, rasa sakit daerah perut .
3. Demam, muka pucat, badan lemah radang saluran hidung dan tenggorokan, bertambahnya pengeluaran air liur oleh kelenjer saliva.
b. Kulit
1. Kulit bruntus-bruntus, pigmentation yaitu kulit menjadi hitam karena pigmen yang disebabkan arsenik.
2. Keratosis pada telapak tangan dan kaki yaitu pembentukan kulit tanduk yang terkelupas,
c. Gejala pada ginjal
Edema (busung air) lokal pada kulit bawah terutama pada kelopak mata bawah.
d. Gejala pada hati
1. Kadang – kadang timbul gatal-gatal pada kulit.
2. Hati membengkak / membesar dan mengeras .
3. Busung perut.
e. Gejala pada sistim syaraf.
1. Peradangan selaput dan otot.
2. Timbul rasa kesemutan , rasa sakit dan kelumpuhan pada otot kaki.
f. Gejala akut pada alat pencernaan.
1. Gejala biasanya timbul setelah ½ jam sampai 2 jam terutama bila keracunan dengan termakan atau terminum rasa manis logam / besi pada mulut, pernapasan dan kotoran berbau bawang.
2. Kerongkongan terasa kaku dan sukar menelan.
3. Muntah , diare , kotoran menyerupai air pencuci beras disertai lendir seperti penyakit kolera.
4. Dehidrasi dengan tanda-tanda haus dan kulit kering.
5. Kulit kebiru-biruan, denyut nadi lambat dan tidak teratur.
6. Sakit kepala pada bagian muka, anggota badan tidak dapat bergerak, mania.
7. Kejang-kejang mendadak, kelumpuhan umum dan akhirnya mati.

Pencegahan dan pengobatan keracunan pada arsenik :
1. Hindarkan pengisapan dari debu yang mengandung arsen.
2. Hindarkan dari makanan yang dikotori oleh senyawa arsen.
3. Hindarkan kontak dengan bahan-bahan arsen dengan jalan melindungi kulit.
4. Menjaga kebersihan pribadi.
II.2 Beryllium
Dipergunakan sebagai campuran alat-alat listrik, dahulu digunakan untuk lampu. Aksi atau daya kerjanya iritasi pada kuluit dan selaput lendir dan bersifat allergis. Beryllium dapat diabsorpsi melalui mulut dan kemungkinan diserap oleh paru-paru setelah pengisapan dan disimpan dalam rangka.
Pengaruh racun beryllium :
Keracunan melalui inhalasi : rasa bau logam, batuk dan panas dingin, sesak napas serta dapat mengakibatkan nekrotis jaringan-jareingan hati. Gejala keracunan kronis dapat timbul beberapa bulan atau sampai 10 tahun setalah bearda di tempat yang tidak terlindung. Kematian, disebabakan kegagalan jantung sebelah kanan, NAB (TLV) untuk beryllium sebesar 0,002 mg/meter kubik.
Pengobatan dan pertolongan :
1. Pneumonia akut :
a. Istrahat penuh
b. Kulit kebiru-biruan
c. Mengobati kekejangan bronchi
d. Pencegahan terhadap infeksi berikan obat-obat anti biotik
e. Gejala kegagalan jantung, berikan obat-obat digitalis
2. Gejala alergik :
Berikan cortison acetate 25 mg 2x sehari atau obat yang aksinya agak lama
3. Kerusakan kulit :
a. Kulit yang mati harus diangkat atau dioperasi untuk mendorong kesembuhan daerah kulit.
b. Berikan salap yang mengurangi sakit setempat dalam praktek dipergunakan (luka bakar kimia) bioplasenton jelly dap[at mengurangi rasa sakit atau panas dingin yang membantu kesembuhan.
II.3 Copper (tembaga cuprum)
Copper adalah garam tembaga terdapat yang dilarutkan dan yang tidak dilarutkan dipakai luas dalam bidang pertanian. Bersifat racun terhadap manusia serta dapat juga dipakai dalam bidang pengobatan sebagai obat untuk membuat muntah.
Keracunan akut dengan menelan garam tembaga yang berat , muntah disebabkan iritasi lokal. Muntah biasanya setekah 5 menit sampai dengan 10 menit dalam keadaan lambung kosong.
Keracunan oleh tembaga menunjukan sifat-sifat yang agak kurang beracun dibandingkan dengan logam berat lainnya tetapi bila keracunan dalam jumlah kecil terjadi terus-menerus dapat menimbulkan hati mengeras.
LD(dosis lethal) diperkirakan hampir mendekati 15 gram bersifat simptomatis, yaitu pengobatan terhadap kejang-kejang dan rasa sakit.

Gejala – gejala keracunan pada copper :
a. Muntah biasanya antara 5-10 menit.
b. Sakit pada mulut, tenggorokan dan perut.
c. Diare dengan perut sakit.
d. Rasa manis dan bau logam pada mulut.
e. Sakit kepala berat, keringat dingin, nadi lemah, dan tanda-tanda shock.
f. Kematian biasanya disebabkan kejang-kejang atau koma.
Penolongan dan pengobatan keracunan tembaga :
a. Kosongkan lambung dengan pembilasan larutan potasium ferocianide.
b. Berikan putih telur dan pencahar lainya.
c. Perhatikan keseimbangan eletrolit dan air dalam tubuh.
d. Untuk mengurangi rasa sakit berikan demerol.
e. Bila ada gejala syaraf sentral terutama kolape sirkulasi yang terjadi berulang –ulang atau gangguan otak.
f. Tembaga terdapat juga pada bahan insektisida dan fungisida misalnya memasak air menggunakan wajan tembaga.
g. Reagen copper yang digunakan dalam klinik test yang menimbulkan rasa panas dan luka bakar pada kulit.

II.4 Chromium, chromates-potasium dichromates.
Chromates terdapat dalam bahn-bahan cat warna piring, kebanyakan bahan cat mengandung logam timah dan unsur logam. Aksi cromium bersifat racun terhadap sel-sel dan iritasi umum.
Pengaruh racun cromium :
a. Melalui kulit : menimbulkan gelembung-gelembung air pada kulit dan menimbulkan borok.
b. Debu cromium menimbulkan penyakit mata dan sekitar hidung .
c. Keluaran darah dari hidung, dan hidung mimisan dan keluar ingus.
d. Infeksi bronkitis dapatmenimbulkan kanker paru-paru.
e. Pengaruh alergis merupakan gambaran adanya komplikasi.
f. Pengaruh yang sama terjadi setelah mengisap cromiun dalam bentuk uap.
g. Melalui mulut, pusing-pusing, rasa haus , sakit perut, muntah, banyak kencing atau juga anuria.
h. Shock , kejang-kejang dan koma.
i. Adanya zat-zat kemih dalam darah.
j. Hati cendrung membesar.
k. Eksposi pada kuli yang kronis mengakibatkan dermatitis.
Pencegahan keracuna tembaga
Hindarkan kontak melalui kulit maupun melalui pernapasan dengan menggunakan alat-alat perlengkapan kerja seperti masker untuk debu dan uap, sarung tangan karet, sepatu karet, pelindung badan (pakaian kerja). Pencegahan selanjutnya sama dengan pencegahan keracunan oleh bahan-bahan kimia lainya.

karakteristik sampah B3

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang sampai saat ini masih tetap menjadi “PR” besar bagi bangsa Indonesia adalah faktor pembuangan sampah plastik. Kantong plastik telah menjadi sampah yang berbahaya dan sulit dikelola. Manusia memang dianugerahi Panca Indera yang membantunya mendeteksi berbagai hal yang mengancam hidupnya. Namun di dalam dunia modern ini muncul berbagai bentuk ancaman yang tidak terdeteksi oleh panca indera kita, yaitu berbagai jenis racun yang dibuat oleh manusia sendiri.
Lebih dari 75.000 bahan kimia sintetis telah dihasilkan manusia dalam beberapa puluh tahun terakhir. Banyak darinya yang tidak berwarna, berasa dan berbau, namun potensial menimbulkan bahaya kesehatan. Sebagian besar dampak yang diakibatkannya memang berdampak jangka panjang, seperti kanker, kerusakan saraf, gangguan reproduksi dan lain-lain.
Sifat racun sintetis yang tidak berbau dan berwarna, dan dampak kesehatannya yang berjangka panjang, membuatnya lepas dari perhatian kita. Kita lebih risau dengan gangguan yang langsung bisa dirasakan oleh panca indera kita Hal ini terlebih dalam kasus sampah, di mana gangguan bau yang menusuk dan pemandangan (keindahan/kebersihan) sangat menarik perhatian panca indera kita. Begitu dominannya gangguan bau dan pemandangan dari sampah inilah yang telah mengalihkan kita dari bahaya racun dari sampah, yang lebih mengancam kelangsungan hidup kita dan anak cucu kita.
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui karakteristik sampah b3 agar dapat ditanggulangi secara cepat dan dan tidak menimbulkan dampak yang serius bagi masyarakat , pekerja,dan anak-anak.


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sampah
Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa .atau utama dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak atau bercacat dalam pembikinan manufaktur atau materi berkelebihan atau ditolak atau buangan”. (Kamus Istilah Lingkungan, 1994). “Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis.” (Istilah Lingkungan untuk Manajemen, Ecolink, 1996). “Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya atau pemakai semula”. (Tandjung, Dr. M.Sc., 1982) “Sampah adalah sumberdaya yang tidak siap pakai.” (Radyastuti, W. Prof. Ir, 1996).
Saat ini sampah telah banyak berubah. Setengah abad yang lalu masyarakat belum banyak mengenal plastik. Mereka lebih banyak menggunakan berbagai jenis bahan organis berhadapan dengan sampah-sampah jenis baru, khususnya berbagai jenis plastik.
Sifat plastik dan bahan organis sangat berbeda. Bahan organis mengandung bahan-bahan alami yang bisa diuraikan oleh alam dengan berbagai cara, bahkan hasil penguraiannya berguna untuk berbagai aspek kehidupan.
Sampah plastik dibuat dari bahan sintetis, umumnya menggunakan minyak bumi sebagai bahan dasar, ditambah bahan-bahan tambahan yang umumnya merupakan logam berat (kadnium, timbal, nikel) atau bahan beracun lainnya seperti Chlor. Racun dari plastik ini terlepas pada saat terurai atau terbakar.
Penguraian plastik akan melepaskan berbagai jenis logam berat dan bahan kimia lain yang dikandungnya. Bahan kimia ini terlarut dalam air atau terikat di tanah, dan kemudian masuk ke tubuh kita melalui makanan dan minuman Sedangkan pembakaran plastik menghasilkan salah satu bahan paling berbahaya di dunia, yaitu Dioksin. Dioksin adalah salah satu dari sedikit bahan kimia yang telah diteliti secara intensif dan telah dipastikan menimbulkan Kanker. Bahaya dioksin sering disejajarkan dengan DDT, yang sekarang telah dilarang di seluruh dunia. Selain dioksin, abu hasil pembakaran juga berisi berbagai logam berat yang terkandung di dalam plastik.
2.2 Sumber dan Jenis sampah
Berdasarkan asalnya, sampah padat dapat digolongkan sebagai:
1. Sampah Organik
Sampah Organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lain. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik. Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa tepung, sayuran, kulit buah, dan daun.
2. Sampah Anorganik
Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol, botol plastik, tas plastik, dan kaleng.
Secara umum yang disebut limbah adalah bahan sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan proses produksi, baik pada skala rumah tangga, industri, pertambangan, dan sebagainya. Bentuk limbah tersebut dapat berupa gas dan debu, cair atau padat. Di antara berbagai jenis limbah ini ada yang bersifat beracun atau berbahaya dan dikenal sebagai limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3).
Suatu limbah digolongkan sebagai limbah B3 bila mengandung bahan berbahaya atau beracun yang sifat dan konsentrasinya, baik langsung maupun tidak langsung, dapat merusak atau mencemarkan lingkungan hidup atau membahayakan kesehatan manusia.Yang termasuk limbah B3 antara lain adalah bahan baku yang berbahaya dan beracun yang tidak digunakan lagi karena rusak, sisa kemasan, tumpahan, sisa proses, dan oli bekas kapal yang memerlukan penanganan dan pengolahan khusus. Bahan-bahan ini termasuk limbah B3 bila memiliki salah satu atau lebih karakteristik berikut: mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, bersifat korosif, dan lain-lain, yang bila diuji dengan toksikologi dapat diketahui termasuk limbah B3
.
Sumber sampah Jenis sampah
Rumah tinggal/permukiman

Komersil (pasar, pertokoan, rumah makan, kantor, hotel, dsb)


Pembangunan pembongkaran gedung

Institusi

Pelayanan masyarakat di luar fasilitas
unit pengolahan (penyapuan jalan,
sarana parkir, pantai, tempat rekreasi,
dll)

industry

pertanian Sisa makanan, kertas, plastik, kulit,
potongan kain, sampah halaman,
kayu, kaca, kaleng, logam, abu, daun,barang elektronik, oli, ban, baterai, dll


Kertas, plastik, kayu, sisa makanan,
kaca, logam, dll

kayu,baju,beton,abu.

Kertas ,plastic, kayu, sisa makanan, logam

Sampah kering,patahan pohon, ranting dan sampah taman



Sampah yang sejenis sampah kota.

Sampah pertanian sejenis sampah kota.

2.3 Macam Limbah Beracun
• Limbah mudah meledak adalah limbah yang melalui reaksi kimia dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan.
• Limbah mudah terbakar adalah limbah yang bila berdekatan dengan api, percikan api, gesekan atau sumber nyala lain akan mudah menyala atau terbakar dan bila telah menyala akan terus terbakar hebat dalam waktu lama.
• Limbah reaktif adalah limbah yang menyebabkan kebakaran karena melepaskan atau menerima oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi.
• Limbah beracun adalah limbah yang mengandung racun yang berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Limbah B3 dapat menimbulkan kematian atau sakit bila masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, kulit atau mulut.
• Limbah yang menyebabkan infeksi adalah limbah laboratorium yang terinfeksi penyakit atau limbah yang mengandung kuman penyakit, seperti bagian tubuh manusia yang diamputasi dan cairan tubuh manusia yang terkena infeksi.
• Limbah yang bersifat korosif adalah limbah yang menyebabkan iritasi pada kulit atau mengkorosikan baja, yaitu memiliki pH sama atau kurang dari 2,0 untuk limbah yang bersifat asam dan lebih besar dari 12,5 untuk yang bersifat basa.
2.4 Toksikologi Lingkungan
Karena limbah industri pada umumnya bersifat sebagai bahan berbahaya dan beracun
(B3), maka substansi atau zat beracun di lingkungan yang sangat menjadi perhatian ialah yang bersumber pada kegiatan manusia yang dibuang ke lingkungan
sebagai limbah.
Karena kajian toksikologi adalah bahan beracun, maka obyek toksikologi lingkungan
ialah limbah kimia yang beracun, umumnya termasuk kelompok limbah bahan berbahaya dan beracun (hazardous waste and toxic chemical) Sedangkan yang dimaksud dengan toxicologi lingkungan adalah pengetahuan yang mempelajari efek substansi toksik (beracun) yang terdapat di lingkungan alam maupun lingkungan binaan; mempelajari dampak atau resiko keberadaan substansi tersebut
terhadap makhluk hidup.
Didalam Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, yang dimaksud dengan B3 dapat diartikan “Semua bahan/ senyawa baik padat, cair, ataupun gas yang mempunyai potensi merusak terhadap kesehatan manusia serta lingkungan akibat sifat-sifat yang dimiliki senyawa tersebut”.
Toksikologi lingkungan menjadi sangat penting, karena kenyataanya adalah bahwa yang
paling merasakan dampak suatu kegiatan adalah manusia, bagian dari makhluk hidup. Kata racun (toksin, toksikan) memang berhubungan dengan sistem kehidupan;system biologi.Toksisitassuatu bahan kimia ditentukan dengan LD 50 atau LC 50, yaitu dosi atau konsentrasi suatu bahan uji yang menimbulkan kematian 50 % hewan uji.
Pada manusia, sasaran toksikan pertama-tama adalah saluran pencernaan. Toksikan yang
masuk melalui makanan pertama kali di dalam mulut akan diabsorbsi atau mengkontaminasi kelenjar ludah (saliva) yang kemudian dapat meracuni alat-alat pencernaan, dan selanjutnya menyebar keorgan vital lainnya.
Limbah B3 dari kegiatan industri yang terbuang ke lingkungan akhirnya akan berdampak
pada kesehatan manusia. Dampak itu dapat langsung dari sumber ke manusia, misalnya meminum air yang terkontaminasi atau melalui rantai makanan, seperti memakan ikan yang telah menggandakan (biological magnification) pencemar karena memakan mangsa yang tercemar.

Contoh, kasus penyakit Minamata :
Dipinggir teluk Minamata di Jepang bermukim rakyat nelayan. Beberapa industry membuang limbahnya keteluk Minamata. Para ahli kimia pabrik mengatakan bahwa limbah pabrik yang mengandung methylmercury (MeHg) tidak berbahaya karena kenyataannya fitoplankton, zooplankton, dan ikan tetap hidup diteluk itu. Rupanya kebiasaan penduduk nelayan teluk Minamata yang suka makan ikan, telah menyebabkan terakumulasinya kadar methylmercury yang berlipat ganda di dalam tubuh nelayan teluk tersebut. Suatu saat setelah mengakumulasi methylmercury sekitar 10 tahun, tanpa disadari kadar mercury didalam tubuh nelayan telah berlipat ganda ribuan kali disbanding dengan kadar mercury di dalam air limbah dan fitoplankton. Karena methylmercury termasuk B3, maka menimbulkan dampak kesehatan yaitu keturunan dari nelayan yang telah mengkonsumsi ikan dari teluk Minamata mengalami cacat jasmani dan mental. Cacat ini disebut sebagai penyakit Minamata. Jadi penyakit sejenis penyakit Minamata tersebut dapat terjadi dimana saja melalui proses akumulasi dan penggandaan biologik.



2.5 Karakteristik Sampah B3
Suatu limbah digolongkan sebagai limbah B3 bila mengandung bahan berbahaya atau beracun yang sifat dan konsentrasinya, baik langsung maupun tidak langsung, dapat merusak atau mencemarkan lingkungan hidup atau membahayakan kesehatan manusia.Yang termasuk limbah B3 antara lain adalah bahan baku yang berbahaya dan beracun yang tidak digunakan lagi karena rusak, sisa kemasan, tumpahan, sisa proses, dan oli bekas kapal yang memerlukan penanganan dan pengolahan khusus. Bahan-bahan ini termasuk limbah B3 bila memiliki salah satu atau lebih karakteristik berikut: mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, bersifat korosif, dan lain-lain, yang bila diuji dengan toksikologi dapat diketahui termasuk limbah B3. Secara umum yang disebut limbah adalah bahan sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan proses produksi, baik pada skala rumah tangga, industri, pertambangan, dan sebagainya. Bentuk limbah tersebut dapat berupa gas dan debu, cair atau padat. Di antara berbagai jenis limbah ini ada yang bersifat beracun atau berbahaya dan dikenal sebagai limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3).
Suatu limbah digolongkan sebagai limbah B3 bila mengandung bahan berbahaya atau beracun yang sifat dan konsentrasinya, baik langsung maupun tidak langsung, dapat merusak atau mencemarkan lingkungan hidup atau membahayakan kesehatan manusia.Yang termasuk limbah B3 antara lain adalah bahan baku yang berbahaya dan beracun yang tidak digunakan lagi karena rusak, sisa kemasan, tumpahan, sisa proses, dan oli bekas kapal yang memerlukan penanganan dan pengolahan khusus. Bahan-bahan ini termasuk limbah B3 bila memiliki salah satu atau lebih karakteristik berikut: mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, bersifat korosif, dan lain-lain, yang bila diuji dengan toksikologi dapat diketahui termasuk limbah B3.
2.6 Dampak Sampah B3 Bagi Kehidupan Manusia Dan Lingkungan
1. Air Raksa /Hargentum/ Hg/ Mercury
Elemen Hg berwarna kelabu-perak, sebagai cairan pada suhu kamar dan mudah
menguap bila dipanaskan.Hg2+ (Senyawa Anorganik) dapat mengikat carbon, membentuk senyawa organomercury.
Methyl Mercury (MeHg) merupakan bentuk penting yang memberikan pemajananP ada manusia.
Industri yang memberikan efluents Hg adalah :
• Yang memproses chlorin
• Produksi Coustic soda
• Tambang dan prosesing biji Hg
• Metalurgi dan elektroplating
• Pabrik Kimia
• Pabrik Tinta
• Pabrik Kertas
• Penyamakan Kulit
• Pabrik Tekstil
• Perusahaan Farmasi.
Sebagian senyawa mercury yang dilepas ke lingkungan akan mengalami proses methylation menjadi methylmercury (MeHg) oleh microorganisme dalam air dan tanah.
MeHg dengan cepat akan diakumulasikan dalam ikan atau tumbuhan dalam air permukaan. Kadar mercury dalam ikan dapat mencapai 100.000 kali dari kadar air disekitarnya.
Kelompok Resiko Tinggi Terpajan Hg.
Orang-orang yang mempunyai potensial terpajan Hg diantaranya :
• Pekerja pabrik yang menggunakan Hg
• Janin, bayi dan anak-anak :
􀂃 MeHg dapat menembus placenta
􀂃 Sistem syaraf sensitif terhadap keracunan Hg.
􀂃 MeHg pada ASI, maka bayi yang menyusu dapat terpajan
• Masyarakat pengkonsumsi ikan yang berasal dari daerah perairan yang tercemar mercury.
Pemajanan melalui inhalasi, oral,kulit
Dampak pada Kesehatan
Mercury termasuk bahan teratogenik. MeHg didistribusikan keseluruh jaringan terutama di darah dan otak. MeHg terutama terkonsentrasi dalam darah dan otak. 90 % ditemukan dalam darah merah.

Efek Fisiologis :
Efek toksisitas mercury terutama pada susunan saraf pusat (SSP) dan ginjal, dimana mercury terakumulasi yang dapat menyebabkan kerusakan SSP dan ginjal antara lain tremor, kehilangan daya ingat.

Efek pada pertumbuhan :
MeHg mempunyai efek pada kerusakan janin dan terhadap pertumbuhan bayi. Kadar MeHg dalam darah bayi baru lahir dibandingkan dengan darah ibu mempunyai kaitan signifikan. Bayi yang dilahirkan dari ibu yang terpajan MeHg bisa menderita kerusakan otak dengan manifestasi :

• Retardasi mental
• Tuli
• Penciutan lapangan pandang
• Buta
• Microchephaly
• Cerebral Palsy
• Gangguan menelan

Efek yang lain :
Efek terhadap sistem pernafasan dan pencernaan makanan dapat terjadi pada keracunan akut. Inhalasi dari elemental Mercury dapat mengakibatkan kerusakan berat dari jaringan paru. Sedangkan keracunan makanan yang mengandung Mercury dapat menyebabkan kerusakan liver.

2. Chromium
Chromium adalah suatu logam keras berwarna abu-abu dan sulit dioksidasi meski dalam
suhu tinggi
Chromium digunakan oleh industri : Metalurgi, Kimia, Refractory (heat resistant application) Dalam industri metalurgi, chromium merupakan komponen penting dari stainless steels dan berbagai campuran logam
Dalam industri kimia digunakan sebagai :
• Cat pigmen (dapat berwarna merah, kuning, orange dan hijau)
• Chrome plating
• Penyamakan kulit
• Treatment Wool

Chromium terdapat stabil dalam 3 valensi. Berdasarkan urutan toksisitasnya adalah Cr-
O, Cr-III, Cr-VI
Electroplating, penyamakan kulit dan pabrik textil merupakan sumber utama pemajanan chromium ke air permukaan. Limbah padat dari tempat prosesing chromium yang dibuang ke landfill dapat merupakan sumber kontaminan terhadap air tanah.
Kelompok Resiko Tinggi :
• Pekerja di industri yang memproduksi dan menggunakan Cr.
• Perumahan yang terletak dekat tempat produksi akan terpajan Cr-VI lebih tinggi
• Perumahan yang dibangun diatas bekas landfill, akan terpajan melalui pernafasan
(inhalasi) atau kulit.

Pemajanan melaui :
• Inhalasi terutama pekerja
• Kulit
• Oral : masyarakat pada umumnya

Dampak Kesehatan
Efek Fisiologi :
• Cr (III) merupakan unsur penting dalam makanan (trace essential) yang mempunyai fungsi menjaga agar metabolisme glucosa, lemak dan cholesterol berjalan normal.
• Organ utama yang terserang karena Cr terhisap adalah paru-paru, sedangkan organ lain yang bisa terserang adalah ginjal, lever, kulit dan sistem imunitas
Efek pada Kulit :
Dermatitis berat dan ulkus kulit karena kontak dengan Cr-IV

Efek pada Ginjal :
Bila terhirup Cr-VI dapat mengakibatkan necrosis tubulus renalis
Efek pada Hati :
Pemajanan akut Cr dapat menyebabkan necrosis hepar. Bila terjadi 20 % tubuh tersiram asam Cr akan mengakibatkan kerusakan berat hepar dan terjadi kegagalan ginjal akut.

3. Cadmium (Cd)
Cadmium merupakan bahan alami yang terdapat dalam kerak bumi. Cadmium murni berupa logam berwarna putih perak dan lunak, namun bentuk ini tak lazim ditemukan di lingkungan. Umumnya cadmium terdapat dalam kombinasi dengan elemen lain seperti Oxigen (Cadmium Oxide), Clorine (Cadmium Chloride) atau belerang (Cadmium Sulfide).Kebanyakan Cadmium (Cd) merupakan produk samping dari pengecoran seng, timah atau tembaga cadmium yang banyak digunakan berbagai industri, terutama plating logam, pigmen, baterai dan plastik.

Pemajanan
Sumber utama pemajanan Cd berasal dari makanan karena makanan menyerap dan mengikat Cd. misalnya : tanaman dan ikan Tidak jarang Cd dijumpai dalam air karena adanya resapan dari tempat buangan limbah bahan kimia.

Dampak pada kesehatan
Beberapa efek yang ditimbulkan akibat pemajanan Cd adalah adanya kerusakan ginjal, liver, testes, sistem imunitas, sistem susunan saraf dan darah.

4. Cupper (Cu)
Tembaga merupakan logam berwarna kemerah-merahan dipakai sebagai logam murni atau logam campuran (suasa) dalam pabrik kawat, pelapis logam, pipa dan lain-lain.
Pemajanan
Pada manusia melalui pernafasan, oral dan kulit yang berasal dari berbagai bahan yang mengandung tembaga. Tembaga juga terdapat pada tempat pembuangan limbah bahan berbahaya. Senyawa tembaga yang larut dalam air akan lebih mengancam kesehatan. Cu yang masuk ke dalam tubuh, dengan cepat masuk ke peredaran darah dan didistribusi ke seluruh tubuh.

Dampak terhadap Kesehatan
Cu dalam jumlah kecil (1 mg/hr) penting dalam diet agar manusia tetap sehat. Namun suatu intake tunggal atau intake perhari yang sangat tinggi dapat membahayakan. Bila minum air dengan kadar Cu lebih tinggi dari normal akan mengakibatkan muntah, diare, kram perut dan mual. Bila intake sangat tinggi dapat mengakibatkan kerusakan liver dan ginjal, bahkan sampai kematian.

5. Timah Hitam (Pb)
Sumber emisi antara lain dari :
Pabrik plastik, percetakan, peleburan timah, pabrik karet, pabrik baterai, kendaraan bermotor, pabrik cat, tambang timah dsb.
Pemajanan melalui Oral dan Inhalasi

Dampak pada Kesehatan
Sekali masuk ke dalam tubuh timah didistribusikan terutama ke 3 (tiga) komponen yaitu
• Darah
• Jaringan lunak (ginjal, sumsum tulang, liver, otak)
10
• Jaringan dengan mineral (tulang + gigi)
Tubuh menimbun timah selama seumur hidup dan secara normal mengeluarkan dengan cara yang lambat. Efek yang ditimbulkan adalah gangguan pada saraf perifer dan sentral, sel darah, gangguan metabolisme Vit.D dan Calsium sebagai unsur pembentuk tulang, gangguan ginjal secara kronis, dapat menembus placenta sehingga mempengaruhi pertumbuhan janin.

6. Nickel (Ni)
Nikel berupa logam berwarna perak dalam bentuk berbagai mineral. Ni diproduksi dari biji Nickel, peleburan/ daur ulang besi, terutama digunakan dalam berbagai macam baja dan suasa serta elektroplating. Salah satu sumber terbesar Ni terbesar di atmosphere berasal dari hasil pembakaran BBM, pertambangan, penyulingan minyak, incenerator. Sumber Ni di air berasal dari lumpur limbah, limbah cair dari “Sewage Treatment Plant”, air tanah dekat lokasi landfill.
Pemajanan melalui inhalasi, oral dan kontak kulit.
Dampak terhadap Kesehatan
Ni dan senyawanya merupakan bahan karsinogenik. Inhalasi debu yang mengandung Ni- Sulfide mengakibatkan kematian karena kanker pada paru-paru dan rongga hidung, dan mungkin juga dapat terjadi kanker pita suara.

7. Pestisida
Pestisida mengandung konotasi zat kimia dan atau bahan lain termasuk jasad renik yang mengandung racun dan berpengaruh menimbulkan dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan manusia, kelestarian lingkungan dan keselamatan tenaga kerja. Pestisida banyak digunakan pada sektor pertanian dan perdagangan/ komoditi.

Pemajanan melalui : Oral, Inhalasi, Kulit
Dampak pada Kesehatan
Pestisida golongan Organophosphat dan Carbamat dapat mengakibatkan keracunan Sistemik dan menghambat enzym Cholinesterase (Enzim yang mengontrol transmisi impulse saraf) sehingga mempengaruhi kerja susunan saraf pusat yang berakibat terganggunya fungsi organ penting lainnya dalam tubuh. Keracunan pestisida golongan Organochlorine dapat merusak saluran pencernaan, jaringan, dan organ penting lainnya.

8. Arsene
Arsene berwarna abu-abu, namun bentuk ini jarang ada di lingkungan. Arsen di air di temukan dalam bentuk senyawa dengan satu atau lebih elemen lain. Senyawa Arsen dengan oksigen, clorin atau belerang sebagai Arsen inorganik, sedangkan senyawa dengan Carbon dan Hydrogen sebagai Arsen Organik. Arsen inorganik lebih beracun dari pada arsen organik. Suatu tempat pembuangan limbah kimia mengandung banyak arsen, meskipun bentuk bahan tak diketahui (Organik/ Inorganik)
Industri peleburan tembaga atau metal lain biasanya melepas arsen inorganik ke udara. Arsen dalam kadar rendah biasa ditemukan pada kebanyakan fosil minyak, maka pembakaran zat tersebut menghasilkan kadar arsen inorganik ke udara Penggunaan arsen terbesar adalah untuk pestisida.
Pemajanan Arsen ke dalam tubuh manusia umumnya melalui oral, dari makanan/ minuman. Arsen yang tertelan secara cepat akan diserap lambung dan usus halus kemudian masuk ke peredaran darah.

Dampak terhadap Kesehatan
Arsen inorganik telah dikenal sebagai racun manusia sejak lama, yang dapat mengakibatkan kematian. Dosis rendah akan mengakibatkan kerusakan jaringan. Bila melalui mulut, pada umumnya efek yang timbul adalah iritasi saluran makanan, nyeri, mual, muntah dan diare.Selain itu mengakibatkan penurunan pembentukan sel darah merah dan putih, gangguan fungsi jantung, kerusakan pembuluh darah, luka di hati dan ginjal.
2.7 Bahaya Sampah Plastik bagi Kesehatan dan Lingkungan
Netizen Salah satu plastik yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang sampai saat ini masih tetap menjadi “PR” besar bagi bangsa Indonesia adalah plastik pembuangan limbah sampah plastic. Kantong plastic telah menjadi sampah yang berbahaya dan sulit dikelola.
Diperlukan waktu puluhan bahkan ratusan tahun untuk membuat sampah bekas kantong plastic itu benar-benar terurai. Namun yang menjadi persoalan adalah dampak plastic sampah plastic ternyata sebesar fungsinya juga.
Dibutuhkan waktu 1000 tahun agar plastic dapat terurai oleh tanah secara terdekomposisi atau terurai dengan sempurna. Ini adalah sebuah waktu yang sangat lama. Saat terurai, partikel-partikel plastic akan mencemari tanah dan air tanah.
Jika dibakar, sampah plastic akan menghasilkan asap beracun yang berbahaya bagi kesehatan yaitu jika proses pembakaranya tidak sempurna, plastic akan mengurai di udara sebagai dioksin. Senyawa ini sangat berbahaya bila terhirup manusia. Dampaknya antara lain memicu penyakit kanker, hepatitis, pembengkakan hati, gangguan plastik saraf dan memicu depresi.
Kantong plastic juga penyebab banjir, karena menyumbat saluran-saluran air, tanggul. Sehingga mengakibatkan banjir bahkan yang terparah merusak turbin waduk.
Diperkirakan, 500 juta hingga satu miliar kantong plastic digunakan di dunia tiap tahunnya. Jika sampah-sampah ini dibentangkan maka, dapat membukus permukaan bumi setidaknya hingga 10 kali lipat! Coba anda bayangkan begitu fantastisnya sampah plastic yang sudah terlampau menggunung di bumi kita ini. Dan tahukah anda? Setiap tahun, sekitar 500 milyar – 1 triliyun kantong plastic digunakan di seluruh dunia. Diperkirakan setiap orang menghabiskan 170 kantong plastic setiap tahunnya (coba kalikan dengan jumlah penduduk kotamu!) Lebih dari 17 milyar kantong plastic dibagikan secara gratis oleh supermarket di seluruh dunia setiap tahunnya. Kantong plastic mulai marak digunakan sejak masuknya supermarket di kota-kota besar.
Sejak proses produksi hingga tahap pembuangan, sampah plastic mengemisikan gas rumah kaca ke atmosfer. Kegiatan produksi plastic membutuhkan sekitar 12 juta barel minyak dan 14 juta pohon setiap tahunnya. Proses produksinya sangat tidak hemat plastik. Pada tahap pembuangan di lahan penimbunan sampah (TPA), sampah plastic mengeluarkan gas rumah kaca.

















BAB III
PENUTUP

3.1 kesimpulan
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam tidak ada sampah, yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak.
Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi.
Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi. Upaya yang dilakukan pemerintah dalam usaha mengatasi masalah sampah yang saat ini mendapatkan tanggapan pro dan kontra dari masyarakat adalah pemberian pajak lingkungan yang dikenakan pada setiap produk industri yang akhirnya akan menjadi sampah. Industri yang menghasilkan produk dengan kemasan, tentu akan memberikan sampah berupa kemasan setelah dikonsumsi oleh konsumen. Industri diwajibkan membayar biaya pengolahan sampah untuk setiap produk yang dihasilkan, untuk penanganan sampah dari produk tersebut. Dana yang terhimpun harus dibayarkan pada pemerintah selaku pengelola IPS untuk mengolah sampah kemasan yang dihasilkan. Pajak lingkungan ini dikenal sebagai Polluters Pay Principle. Solusi yang diterapkan dalam hal sistem penanganan sampah sangat memerlukan dukungan dan komitmen pemerintah. Tanpa kedua hal tersebut, sistem penanganan sampah tidak akan lagi berkesinambungan.



Daftar pustaka
Anonimus. Departemen Kesehatan R.I. Bahan-Bahan Berbahaya dan Dampaknya
terhadap Kesehatan Manusia Jakarta 200
Shalahuddin Djalal Tanjung. Toksikologi Lingkungan Pusat Studi Lingkungan Hidup.
Universitas Gajah Mada. Yogyakarta 2002.
Anonimus. Departemen Kesehatan R.I. Bahan-Bahan Berbahaya dan Dampaknya
terhadap Kesehatan Manusia Jakarta 2001
Biro Bina Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta. 1998. Laporan Neraca Kualitas Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta. Biro Bina Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta. Jakarta

Selasa, 20 Juli 2010

sial menjerembab

senin , 19 juli 2010

kemarin pergi numpang idup lagi ke rumah ochi bin kipli,,, serooo banget ngegosip semua hal ampe tepar !!
si kuah pun ngak luput jadi sorotan ...
heheheheh
jadi malu , tapi kata mereka biarpun tidur tapi tetap keMat gtu lohh .....

huaaaa , siangnya ketika lagi nunggu2 nilai statistik yang gak terbit2, membuat hati gundah kayak nunggu cucian kering di hari hujan ( wadowww , paan tuh ?? tek dung ...
ampe crita2 ampe kemana2 ama liza,oci,uul,en erik ..
tiba tiba pemirsa >> HP nokia kesayangan kuw senusantara tercinta sekali merdeka tetap merdeka ,, mati mendadak ...
hwwaaaa panik mode on ,, ngak tau lah apa yang bakal di hajar, mana jajan lum cair ...
weleh weleh ...
kepaksa dech maksain langkah ke servis hp terdekad,,
nyampe di situw sodara-sodara (tettreettttt tahan kentutt !!!)
mana di minta uang servisnya mahal bangettt ,, buseeeeeeeeetttttttttt....
akhir nya si nokia ga jadi di servis, pulang dengan pikiran berakarrr ..
harus mikir otak buat dapat ingkam,,
tiba2 tiluuttt...tiluuttt (hp satunya bertut tut ..)
ternyata oh ternyata MAMA kuw doank !!
yah akhirnya crita (walo ngelindes kucing itu dosa, kepaksa !!) kepaksa bilang dech ,, HP rusak >> kena marah juga siyyyy ,, tapi yaaa sudah lah ...
mo gimana lagi , ntar juga ketahuann ...

selasa 20 juli 2010

rencana nya siy abis ujian langsung chaoooooo ,, ke beverly hill , tapi berhubung kabar-kabari yang beredar nilai bakal keluar selasa , ya sudah lahhh ...
ku tunda kepulangan ku 1 hari .. lagian ada acar pelantikan HMJ juga, ntar daripada bribetttt ....
ehhhhh kiranya , udah nilai udah bakal pasti gag kluar , acara bisa titip absen juga ... hati mendongkol , ngak rela , mana udah sore , ngak bisa kekejar buat pulang ...
nambah deh hari2 kelaparan dipadang 1 hari lagi..
sialllllllllll

Kamis, 24 Juni 2010

Cahaya Islam di Negeri Matahari Terbit

Sebuah survei resmi menyatakan, hanya satu dari empat orang Jepang yang percaya terhadap agama.

''Saya menemukan kepuasan luar biasa dan kedamaian setiap kali saya datang dan beribadah di masjid,'' ujar Michiko, seorang Muslimah Jepang. Sebelumnya, ia adalah penganut Buddha, namun menjalankan ritual Kristen dalam kesehariannya. Alquran menjadi daya tarik baginya hingga tanpa ragu, Michiko pun memilih Islam. Setelah melalui proses pencarian panjang, ia menemukan kedamaian jiwa setelah membaca Alquran.

Banyak umat lainnya yang tertarik dengan agama yang dibawa Nabi Muhammad SAW karena pesan damai yang diusung Islam yang disampaikan melalui Alquran. Jauh berbeda dengan penggambaran Islam yang sering dicitrakan orang Barat tentang Islam. Bagi kelompok yang anti-Islam, agama kedamaian ini dicitrakan sebagai agama kekerasan, terorisme, antikebebasan, dan sebagainya.

Namun, bagi Michiko, Islam adalah agama pembawa kedamaian dan cinta kasih pada sesama. Michiko bahkan menggambarkan pesan kedamaian dalam Islam sama, bahkan lebih baik dengan pesan kedamaian yang dibawa agama Buddha yang diikuti oleh hampir 80 persen orang Jepang.


Materialisme

Masyarakat Jepang modern saat ini memang lebih berorientasi pada pekerjaan dan sangat materialistis. Konsep keluarga tradisional Jepang semakin lemah di tengah dunia modern yang mengacu pada faktor sosial dan ekonomi. Modernitas, ketertarikan akan mode ala Barat, gaya hidup, dan sederet pemicu lainnya telah menjadi lokomotif utama perubahan nilai sosial dan budaya masyarakat Jepang.

Bukan hanya gaya hidup, kepercayaan mereka terhadap agama pun mulai berkurang. Dari pemeluk Shinto atau Buddha yang taat, kini hanya sedikit dari mereka yang melakukan ritual keagamaan. Bahkan, sebuah survei resmi menyatakan, hanya ada satu dari empat orang Jepang yang percaya terhadap agama.

Kendati mengalami penurunan tingkat kepercayaan pada agama, masyarakat Jepang masih mempertahankan kegiatan dan ritual keagamaan sebagai sebuah tradisi yang berlangsung sejak ribuan tahun lalu. Karena itu, tak heran kalau masyarakat Jepang memiliki pola hubungan yang unik dengan agama mereka.

Hal-hal yang berkaitan dengan agama hanya dilakukan pada saat-saat tertentu, seperti kelahiran, pernikahan, dan kematian. Di luar itu, pada umumnya, orang Jepang tidak terlalu aktif dalam kegiatan keagamaan. Ritual yang dilakukan di kuil-kuil hanya sebagai formalitas dan upaya untuk mencari kedamaian.


Tak terpengaruh

Kehadiran agama Islam dan tuntunan dalam menjalani kehidupan di dunia memberikan pencerahan baru bagi masyarakat Jepang. Sebelumnya, mereka merasakan beban hidup yang demikian berat. Dengan Islam, kehidupan mereka menjadi lebih damai.Seperti umumnya masyarakat Eropa, di masyarakat Jepang juga masih muncul pemahaman yang salah tentang Islam. Mereka menganggap, Islam adalah agama aneh dan hanya hidup di negara yang belum berkembang. Pemikiran ini muncul seiring dengan arus westernisasi yang diusung misionaris agama Kristen.

Kondisi ini semakin diperparah dengan banyaknya penyebaran informasi yang salah kaprah. Misalnya, beberapa tahun lalu, salah seorang penulis terkenal di Jepang menyebut Islam tak beda dengan kepercayaan penyembah matahari (Shinto).

Meski ada kesalahpahaman tentang Islam, banyak orang Jepang percaya bahwa Islam akan lebih diterima di Negeri Sakura itu. Dekan Fakultas Studi Islam Universitas Takushoku Tokyo, Tayeb El-Mokhtar Muto, menyatakan, roh toleransi dan cara berpikir logis yang dimiliki warga Jepang telah menjadikan mereka begitu dekat dengan karakter dan nilai Islam. Meski belum ada angka pasti, hal ini juga dibuktikan dengan jumlah umat Islam di Jepang yang kian hari kian bertambah.

Menurut Muto, semua kebohongan dan isu negatif yang dialamatkan pada Islam, terutama usai tragedi 11 September 2001, tidak membuat publik Jepang percaya bahwa Islam telah mengajarkan kekerasan. Yang terjadi justru sebaliknya. Semua informasi negatif tersebut seakan menjadi perantara bagi Islam untuk menjadi pusat perhatian banyak orang. Karena stereotipe tersebut, mereka menjadi tertarik untuk mengetahui yang sebenarnya tentang Islam.

''Jumlah orang yang masuk Islam semakin meningkat, baik di Jepang maupun di negara-negara lain, terutama setelah tuduhan yang ditujukan kepada Islam sebagai agama yang mempromosikan kekerasan, pembunuhan, perusakan, huru-hara, dan segala macam bentuk terorisme lainya,'' ujar Muto.

Kebebasan beragama yang telah dinikmati oleh masyarakat Jepang selama ini punya andil yang cukup besar bagi diterimanya Islam di Jepang. Masyarakat Jepang dengan bebas dapat memeluk Islam sebagai agama. Lebih dari itu, kondisi masyarkat Jepang yang cukup toleran dan lebih mengutamakan akal dan logika memudahkan mereka menerima kebenaran Islam yang ajarannya memang tidak bertentangan dengan akal sehat. Karena berpikir logis itu pula, masyarakat Jepang tidak terpengaruh dengan isu terorisme yang menyudutkan Islam oleh pihak-pihak tertentu.

Untuk memantapkan nilai-nilai keislaman dan dakwah pada masyarakat Jepang, sejumlah kelompok Islam di Negeri Matahari Terbit ini mendirikan sejumlah organisasi keislaman, di antaranya adalah Japan Association of Middle East Studies (JAMES).

Secara aktif, JAMES menyelenggarakan kajian-kajian (dalam bentuk seminar ataupun diskusi) seputar Islam. Dari hasil pengkajian Islam yang intensif dilakukan di kampus-kampus terkenal di Jepang itu, lahirlah sarjana-sarjana Islam Jepang sekaliber Prof Sachiko Murata, pengarang buku The Tao of Islam yang terkenal itu. Prof Murata sendiri akhirnya memeluk Islam setelah belajar Islam di Fakultas Teologi University of Tokyo.


Minim fasilitas

Komunitas Islam di Jepang hingga kini masih menemui kendala berupa minimnya ketersediaan buku-buku dan literatur Islam, terutama dalam bahasa Jepang.Padahal, keberadaan buku-buku dan literatur mengenai Islam ini, menurut Muto, diperlukan sebagai modal dakwah Islam di Negara Matahari Terbit ini.

Karena itu, ia meminta semua yayasan Islam internasional, seperti Al-Azhar, Dewan Tinggi Urusan Islam Kairo, serta Rabithah al-Alam al-Islami, untuk menyediakan buku-buku yang menerangkan hakikat Islam dengan metode yang mudah dan sederhana dalam berbagai bahasa dunia.

Upaya menerjemahkan buku-buku dan literatur Islam di negeri Jepang sebenarnya sudah mulai dirintis oleh Japan Muslim Association (JMA). Organisasi Islam yang sudah berdiri sejak 1953 ini sekarang sangat giat melakukan penerjemahan dan menerbitkan kitab suci Alquran, hadis Nabi SAW, serta buku tentang cara shalat.

Hal ini merupakan sebuah kemajuan yang cukup signifikan mengingat beberapa tahun yang lalu untuk merekrut anggota saja masih sulit dilakukan oleh organisasi pertama yang menjadi afiliasi utama Muslim Jepang ini. Selain itu, juga ada Hokkaido Islamic Society (HIS) yang tujuan pendiriannya adalah untuk melayani kebutuhan orang-orang Muslim, terutama Muslim asing yang tinggal di Hokkaido.

Sebenarnya, tidak hanya masalah ketersedian buku dan literatur mengenai Islam, kesulitan lainnya yang dihadapi orang-orang Muslim Jepang adalah minimnya ketersediaan fasilitas pendidikan Islam bagi anak-anak serta makanan halal. Hal ini merupakan faktor-faktor tambahan yang menjadi penghalang bagi jalannya dakwah Islam di Jepang.


Dari Kisah Hidup Nabi hingga Misi Dagang

Tidak ada catatan yang jelas ataupun jejak sejarah mengenai kontak antara Islam dan masyarakat Jepang. Tak dapat dipastikan masuknya Islam ke Negeri Sakura ini. Sebuah catatan tak resmi menyebutkan, Islam masuk ke negeri ini melalui penyebaran ide dan pemikiran dari Barat sekitar tahun 1877. Ketika itu, sejarah hidup Rasulullah SAW diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang. Kisah dan sejarah hidup Muhammad ini menarik perhatian masyarakat, termasuk kalangan intelektual Jepang.

Hubungan lebih lanjut terjalin ketika Pemerintah Jepang menjalin aliansi perdagangan dengan Pemerintah Turki Ottoman. Ketika itu, Kesultanan Turki Ottoman mengirimkan utusan berupa armada angkatan lautnya ke Jepang pada tahun 1890. Tujuan dari misi diplomatik ini adalah untuk menjalin hubungan antara dua negara dan saling mengenal satu sama lain. Armada angkatan laut ini dinamakan Ertugrul. Armada ini kemudian terbalik dan kandas di tengah perjalanan pulangnya.

Dari 600 penumpang, hanya 69 orang yang selamat. Pemerintah atau rakyat Jepang bersama-sama berusaha menolong para penumpang yang selamat dan mengadakan upacara penghormatan bagi arwah penumpang yang meninggal dunia. Mereka yang selamat akhirnya dapat kembali ke negara mereka berkat sumbangan yang berhasil dikumpulkan dari seluruh rakyat Jepang. Peristiwa ini menjadi pencetus dikirimnya utusan Pemerintah Turki ke Jepang pada tahun 1891.

Hubungan yang sangat baik dengan Turki ini juga membawa kemenangan bagi Jepang dalam peperangan dengan Rusia yang dimulai pada tahun 1904. Pada saat armada kapal kekaisaran Rusia melintasi Laut Baltik, Turki memberitahukan hal tersebut kepada Jepang. Karena itu, Jepang meraih kemenangannya.

Mengacu kepada sejarah Jepang, Muslim Jepang pertama yang diketahui bernama Mitsutaro Takaoka yang memeluk Islam pada tahun 1909. Usai melakukan ibadah haji, Takaoka mengganti namanya menjadi Omar Yamaoka. Selain Yamaoka, Muslim pertama Jepang lainnya adalah Bumpachiro Ariga. Lewat perjalanan dagangnya ke India dan pertemuannya dengan komunitas Muslim di sana, ia pun menjadi seorang Muslim dan mengganti namanya menjadi Ahmad Ariga.

Sejumlah peneliti menyatakan, orang Jepang yang pertama kali masuk Islam bernama Torajiro Yamada. Yamada pernah mengunjungi negeri Turki sebagai bentuk rasa simpatinya atas kematian para personel armada angkatan laut Turki yang pernah mengunjungi Jepang. Yamada kemudian memeluk Islam dan berganti nama menjadi Abdul Khalil. Untuk menyempurnakan rukun Islamnya, Abdul Khalil pun menunaikan ibadah haji ke Makkah.

Beberapa waktu kemudian, penyebaran Islam dan perkembangannya di Jepang pertama kali terwujud melalui komunitas Muslim Asia Tengah. Saat itu, perang dunia pertama baru saja pecah dan banyak pendatang Muslim dari Turkmenistan, Uzbekistan, Tajikistan, Kurgystan, dan Kazakhstan yang menjadi pengungsi di Jepang.

Hanya beberapa saat setelah kedatangan mereka, banyak orang Jepang yang memeluk agama Islam. Mereka tertarik menjadi seorang Muslim setelah mereka melihat betapa mengesankan dan menariknya sikap yang ditampakkan oleh Muslim dari negara-negara pecahan Soviet ini. Komunitas ini pulalah yang mendirikan masjid pertama di Jepang, yaitu di Kobe, pada 1935. Menyusul periode perang dunia kedua, banyak hal yang dilakukan komunitas ini untuk menginformasikan Islam dan komunitas Muslim kepada orang Jepang, utamanya mereka yang bekerja sebagai tentara.

Inilah periode booming -nya Islam pertama kali di Jepang. Selama periode ini, Islam berkembang pesat melalui organisasi dan sejumlah penelitian. Disebutkan, selama periode ini, tak kurang dari 100 buku dan jurnal tentang Islam diterbitkan. Namun, usai perang dunia kedua, usai pulalah penyebaran Islam di negara ini.

Booming kedua Islam di Jepang kembali terjadi di tahun 1973 seiring terjadinya oil shock atau meroketnya harga minyak dunia. Negara-negara Arab selaku penghasil minyak dunia telah menarik minat perekonomian Jepang. Di sinilah mulai lagi persentuhan antara peradaban Jepang dan Islam yang menjadi agama mayoritas di negara-negara Arab. dia/berbagai sumber