Daftar Blog Saya

Kamis, 24 Juni 2010

Cahaya Islam di Negeri Matahari Terbit

Sebuah survei resmi menyatakan, hanya satu dari empat orang Jepang yang percaya terhadap agama.

''Saya menemukan kepuasan luar biasa dan kedamaian setiap kali saya datang dan beribadah di masjid,'' ujar Michiko, seorang Muslimah Jepang. Sebelumnya, ia adalah penganut Buddha, namun menjalankan ritual Kristen dalam kesehariannya. Alquran menjadi daya tarik baginya hingga tanpa ragu, Michiko pun memilih Islam. Setelah melalui proses pencarian panjang, ia menemukan kedamaian jiwa setelah membaca Alquran.

Banyak umat lainnya yang tertarik dengan agama yang dibawa Nabi Muhammad SAW karena pesan damai yang diusung Islam yang disampaikan melalui Alquran. Jauh berbeda dengan penggambaran Islam yang sering dicitrakan orang Barat tentang Islam. Bagi kelompok yang anti-Islam, agama kedamaian ini dicitrakan sebagai agama kekerasan, terorisme, antikebebasan, dan sebagainya.

Namun, bagi Michiko, Islam adalah agama pembawa kedamaian dan cinta kasih pada sesama. Michiko bahkan menggambarkan pesan kedamaian dalam Islam sama, bahkan lebih baik dengan pesan kedamaian yang dibawa agama Buddha yang diikuti oleh hampir 80 persen orang Jepang.


Materialisme

Masyarakat Jepang modern saat ini memang lebih berorientasi pada pekerjaan dan sangat materialistis. Konsep keluarga tradisional Jepang semakin lemah di tengah dunia modern yang mengacu pada faktor sosial dan ekonomi. Modernitas, ketertarikan akan mode ala Barat, gaya hidup, dan sederet pemicu lainnya telah menjadi lokomotif utama perubahan nilai sosial dan budaya masyarakat Jepang.

Bukan hanya gaya hidup, kepercayaan mereka terhadap agama pun mulai berkurang. Dari pemeluk Shinto atau Buddha yang taat, kini hanya sedikit dari mereka yang melakukan ritual keagamaan. Bahkan, sebuah survei resmi menyatakan, hanya ada satu dari empat orang Jepang yang percaya terhadap agama.

Kendati mengalami penurunan tingkat kepercayaan pada agama, masyarakat Jepang masih mempertahankan kegiatan dan ritual keagamaan sebagai sebuah tradisi yang berlangsung sejak ribuan tahun lalu. Karena itu, tak heran kalau masyarakat Jepang memiliki pola hubungan yang unik dengan agama mereka.

Hal-hal yang berkaitan dengan agama hanya dilakukan pada saat-saat tertentu, seperti kelahiran, pernikahan, dan kematian. Di luar itu, pada umumnya, orang Jepang tidak terlalu aktif dalam kegiatan keagamaan. Ritual yang dilakukan di kuil-kuil hanya sebagai formalitas dan upaya untuk mencari kedamaian.


Tak terpengaruh

Kehadiran agama Islam dan tuntunan dalam menjalani kehidupan di dunia memberikan pencerahan baru bagi masyarakat Jepang. Sebelumnya, mereka merasakan beban hidup yang demikian berat. Dengan Islam, kehidupan mereka menjadi lebih damai.Seperti umumnya masyarakat Eropa, di masyarakat Jepang juga masih muncul pemahaman yang salah tentang Islam. Mereka menganggap, Islam adalah agama aneh dan hanya hidup di negara yang belum berkembang. Pemikiran ini muncul seiring dengan arus westernisasi yang diusung misionaris agama Kristen.

Kondisi ini semakin diperparah dengan banyaknya penyebaran informasi yang salah kaprah. Misalnya, beberapa tahun lalu, salah seorang penulis terkenal di Jepang menyebut Islam tak beda dengan kepercayaan penyembah matahari (Shinto).

Meski ada kesalahpahaman tentang Islam, banyak orang Jepang percaya bahwa Islam akan lebih diterima di Negeri Sakura itu. Dekan Fakultas Studi Islam Universitas Takushoku Tokyo, Tayeb El-Mokhtar Muto, menyatakan, roh toleransi dan cara berpikir logis yang dimiliki warga Jepang telah menjadikan mereka begitu dekat dengan karakter dan nilai Islam. Meski belum ada angka pasti, hal ini juga dibuktikan dengan jumlah umat Islam di Jepang yang kian hari kian bertambah.

Menurut Muto, semua kebohongan dan isu negatif yang dialamatkan pada Islam, terutama usai tragedi 11 September 2001, tidak membuat publik Jepang percaya bahwa Islam telah mengajarkan kekerasan. Yang terjadi justru sebaliknya. Semua informasi negatif tersebut seakan menjadi perantara bagi Islam untuk menjadi pusat perhatian banyak orang. Karena stereotipe tersebut, mereka menjadi tertarik untuk mengetahui yang sebenarnya tentang Islam.

''Jumlah orang yang masuk Islam semakin meningkat, baik di Jepang maupun di negara-negara lain, terutama setelah tuduhan yang ditujukan kepada Islam sebagai agama yang mempromosikan kekerasan, pembunuhan, perusakan, huru-hara, dan segala macam bentuk terorisme lainya,'' ujar Muto.

Kebebasan beragama yang telah dinikmati oleh masyarakat Jepang selama ini punya andil yang cukup besar bagi diterimanya Islam di Jepang. Masyarakat Jepang dengan bebas dapat memeluk Islam sebagai agama. Lebih dari itu, kondisi masyarkat Jepang yang cukup toleran dan lebih mengutamakan akal dan logika memudahkan mereka menerima kebenaran Islam yang ajarannya memang tidak bertentangan dengan akal sehat. Karena berpikir logis itu pula, masyarakat Jepang tidak terpengaruh dengan isu terorisme yang menyudutkan Islam oleh pihak-pihak tertentu.

Untuk memantapkan nilai-nilai keislaman dan dakwah pada masyarakat Jepang, sejumlah kelompok Islam di Negeri Matahari Terbit ini mendirikan sejumlah organisasi keislaman, di antaranya adalah Japan Association of Middle East Studies (JAMES).

Secara aktif, JAMES menyelenggarakan kajian-kajian (dalam bentuk seminar ataupun diskusi) seputar Islam. Dari hasil pengkajian Islam yang intensif dilakukan di kampus-kampus terkenal di Jepang itu, lahirlah sarjana-sarjana Islam Jepang sekaliber Prof Sachiko Murata, pengarang buku The Tao of Islam yang terkenal itu. Prof Murata sendiri akhirnya memeluk Islam setelah belajar Islam di Fakultas Teologi University of Tokyo.


Minim fasilitas

Komunitas Islam di Jepang hingga kini masih menemui kendala berupa minimnya ketersediaan buku-buku dan literatur Islam, terutama dalam bahasa Jepang.Padahal, keberadaan buku-buku dan literatur mengenai Islam ini, menurut Muto, diperlukan sebagai modal dakwah Islam di Negara Matahari Terbit ini.

Karena itu, ia meminta semua yayasan Islam internasional, seperti Al-Azhar, Dewan Tinggi Urusan Islam Kairo, serta Rabithah al-Alam al-Islami, untuk menyediakan buku-buku yang menerangkan hakikat Islam dengan metode yang mudah dan sederhana dalam berbagai bahasa dunia.

Upaya menerjemahkan buku-buku dan literatur Islam di negeri Jepang sebenarnya sudah mulai dirintis oleh Japan Muslim Association (JMA). Organisasi Islam yang sudah berdiri sejak 1953 ini sekarang sangat giat melakukan penerjemahan dan menerbitkan kitab suci Alquran, hadis Nabi SAW, serta buku tentang cara shalat.

Hal ini merupakan sebuah kemajuan yang cukup signifikan mengingat beberapa tahun yang lalu untuk merekrut anggota saja masih sulit dilakukan oleh organisasi pertama yang menjadi afiliasi utama Muslim Jepang ini. Selain itu, juga ada Hokkaido Islamic Society (HIS) yang tujuan pendiriannya adalah untuk melayani kebutuhan orang-orang Muslim, terutama Muslim asing yang tinggal di Hokkaido.

Sebenarnya, tidak hanya masalah ketersedian buku dan literatur mengenai Islam, kesulitan lainnya yang dihadapi orang-orang Muslim Jepang adalah minimnya ketersediaan fasilitas pendidikan Islam bagi anak-anak serta makanan halal. Hal ini merupakan faktor-faktor tambahan yang menjadi penghalang bagi jalannya dakwah Islam di Jepang.


Dari Kisah Hidup Nabi hingga Misi Dagang

Tidak ada catatan yang jelas ataupun jejak sejarah mengenai kontak antara Islam dan masyarakat Jepang. Tak dapat dipastikan masuknya Islam ke Negeri Sakura ini. Sebuah catatan tak resmi menyebutkan, Islam masuk ke negeri ini melalui penyebaran ide dan pemikiran dari Barat sekitar tahun 1877. Ketika itu, sejarah hidup Rasulullah SAW diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang. Kisah dan sejarah hidup Muhammad ini menarik perhatian masyarakat, termasuk kalangan intelektual Jepang.

Hubungan lebih lanjut terjalin ketika Pemerintah Jepang menjalin aliansi perdagangan dengan Pemerintah Turki Ottoman. Ketika itu, Kesultanan Turki Ottoman mengirimkan utusan berupa armada angkatan lautnya ke Jepang pada tahun 1890. Tujuan dari misi diplomatik ini adalah untuk menjalin hubungan antara dua negara dan saling mengenal satu sama lain. Armada angkatan laut ini dinamakan Ertugrul. Armada ini kemudian terbalik dan kandas di tengah perjalanan pulangnya.

Dari 600 penumpang, hanya 69 orang yang selamat. Pemerintah atau rakyat Jepang bersama-sama berusaha menolong para penumpang yang selamat dan mengadakan upacara penghormatan bagi arwah penumpang yang meninggal dunia. Mereka yang selamat akhirnya dapat kembali ke negara mereka berkat sumbangan yang berhasil dikumpulkan dari seluruh rakyat Jepang. Peristiwa ini menjadi pencetus dikirimnya utusan Pemerintah Turki ke Jepang pada tahun 1891.

Hubungan yang sangat baik dengan Turki ini juga membawa kemenangan bagi Jepang dalam peperangan dengan Rusia yang dimulai pada tahun 1904. Pada saat armada kapal kekaisaran Rusia melintasi Laut Baltik, Turki memberitahukan hal tersebut kepada Jepang. Karena itu, Jepang meraih kemenangannya.

Mengacu kepada sejarah Jepang, Muslim Jepang pertama yang diketahui bernama Mitsutaro Takaoka yang memeluk Islam pada tahun 1909. Usai melakukan ibadah haji, Takaoka mengganti namanya menjadi Omar Yamaoka. Selain Yamaoka, Muslim pertama Jepang lainnya adalah Bumpachiro Ariga. Lewat perjalanan dagangnya ke India dan pertemuannya dengan komunitas Muslim di sana, ia pun menjadi seorang Muslim dan mengganti namanya menjadi Ahmad Ariga.

Sejumlah peneliti menyatakan, orang Jepang yang pertama kali masuk Islam bernama Torajiro Yamada. Yamada pernah mengunjungi negeri Turki sebagai bentuk rasa simpatinya atas kematian para personel armada angkatan laut Turki yang pernah mengunjungi Jepang. Yamada kemudian memeluk Islam dan berganti nama menjadi Abdul Khalil. Untuk menyempurnakan rukun Islamnya, Abdul Khalil pun menunaikan ibadah haji ke Makkah.

Beberapa waktu kemudian, penyebaran Islam dan perkembangannya di Jepang pertama kali terwujud melalui komunitas Muslim Asia Tengah. Saat itu, perang dunia pertama baru saja pecah dan banyak pendatang Muslim dari Turkmenistan, Uzbekistan, Tajikistan, Kurgystan, dan Kazakhstan yang menjadi pengungsi di Jepang.

Hanya beberapa saat setelah kedatangan mereka, banyak orang Jepang yang memeluk agama Islam. Mereka tertarik menjadi seorang Muslim setelah mereka melihat betapa mengesankan dan menariknya sikap yang ditampakkan oleh Muslim dari negara-negara pecahan Soviet ini. Komunitas ini pulalah yang mendirikan masjid pertama di Jepang, yaitu di Kobe, pada 1935. Menyusul periode perang dunia kedua, banyak hal yang dilakukan komunitas ini untuk menginformasikan Islam dan komunitas Muslim kepada orang Jepang, utamanya mereka yang bekerja sebagai tentara.

Inilah periode booming -nya Islam pertama kali di Jepang. Selama periode ini, Islam berkembang pesat melalui organisasi dan sejumlah penelitian. Disebutkan, selama periode ini, tak kurang dari 100 buku dan jurnal tentang Islam diterbitkan. Namun, usai perang dunia kedua, usai pulalah penyebaran Islam di negara ini.

Booming kedua Islam di Jepang kembali terjadi di tahun 1973 seiring terjadinya oil shock atau meroketnya harga minyak dunia. Negara-negara Arab selaku penghasil minyak dunia telah menarik minat perekonomian Jepang. Di sinilah mulai lagi persentuhan antara peradaban Jepang dan Islam yang menjadi agama mayoritas di negara-negara Arab. dia/berbagai sumber

Anak Aceh Gegerkan Dunia

Masyarakat Indonesia, mungkin tidak banyak yang tahu sosok Martunis, 13, siswa kelas 2 SMPN 8 Banda Aceh. Namun di Portugal, nama Martunis menjelma sebagai sosok anak ajaib dan pahlawan kemanusiaan yang banyak dikagumi dan dibanggakan oleh penduduk Eropa. Bintang dunia sekelas Cristiano Ronaldo dan penyanyi top Madona angkat topi untuk Martunis.

Tidak hanya dua nama superstars itu yang dibuat tercengang oleh aksi patriotisme Martunis. Sederetan nama bintang sepakbola dunia seperti Louis Figo, Nuno Gomes, dan Pelatih Luiz Felipe Scolari serta Ketua Federasi Sepak Bola Gilberto Madail, cuma bisa geleng-geleng kepal. Sementara penyanyi sekelas Celion Dion bangga bisa bertemu dengan Martunis.

Siapa sebenarnya Martunis?
Saat Tsunami meluluh-lantakan Nangroe Aceh Darussalam (NAD) pada 26 Desember 2004 silam, Martunis sosok anak tegar dan bertanggung jawab atas keluarganya. Dia berusaha menyelamatkan dirinya dan Ibundanya serta saudaranya dengan menumpang sebuah bak kendaraan bak terbuka jenis pikap. Sayang, saat upaya penyelamatan keluarganya itu, kendaraan yang ditumpanginya dihantam ombak besar dan tenggelam bersama seluruh penumpangnya termasuk Martunis yang pada saat itu mengenakan kaos sepak bola Nasional Portugal.

Keajaiban Tuhan berpihak kepada Martunis. Martunis muncul dipermukaan air dan berusaha menyelamatkan diri dengan meraih sepotong kayu untuk membawanya ke tempat aman. Dari kayu Martunis pindah ke kasur, sayang kasur yang dijadikan pegangan dia tenggelam. Martunispun berusaha mencari dan memanjat sebatang pohon untuk mempertahankan hidupnya. Dia dinyatakan selamat, setelah setelah arus tsunami mulai surut.

Meski begitu, Martunis baru bernafas lega setelah 19 hari perjuangannya ditemukan warga di daerah area pemakaman Tengku SYiah pada 15 Januari 2005. Warga menyerahkan Martunis kepada salah satu media elektronik Inggris. Dalam waktu beberapa menit saja, wajah dan kisah perjuangan Martunis beredar di statisun televise Eropa.

Berawal dari situ, nama Martunis langsung naik daun di daerah Portugal. Salah satu media harian nasional di Portugal 24 Hours memberi lima halaman khusus bagi pahlawan cilik Nanggroe Aceh Darussalam itu khusus mengupas kepahlawannya, dengan mengusung judul “A Nova Vida de Martunis” atau “kehidupan baru martinis”.

Beberapa kali Martunis diundang sebagai tamu kehormatan. Selain jiwa kepahlawannya, simpati masyarakat Eropa khusunya Portugal, karena saat dalam perjuangan hidup-matinya itu, Martunis mengenakan seragam timnas sepakbola Portugal. Martunis dipertemukan dengan pesepakbola dunia seperti Louis Figo, Nuno Gomes, dan idolanya, Cristiano Ronaldo.

Tidak hanya para bintang lapangan hijau, sejumlah bintang panggung dunia seperti Madona dan Celion Dion memberi simpati luar biasa kepada Martunis. Bahkan diva dunia Celion Dion memasuakan nama Martunis dalam buku 12 Heroes Among Us. Dalam buku itu Martunis ditahbiskan sebagai salah satu dari pahlawan yang “manusiawi”. “Pahlawan yang tidak perlu kekuatan super untuk menjadi pahlawan. Mereka hanya memerlukan bersemangat dan tidak menyerah”.

Betul kata Dion, untuk menjadi seorang pahlawan, tidak harus angkat senjata yang menguras uang Negara. Menjadi Pahlawan tidak harus berangkatemedanperang. Karena sejatinya, pahlawan itu mengabdikan dan mengorbankan dirinya untuk memperjuangkan dan membela sesuatu yang diyakini sebuah kebenaran.

Martunis hanya seorang bocah Banda Aceh berusia belasan tahun. Namun aksi yang sudah dia lakukan patut menjadi inspirasi bagi orang dewasa. Dan karenanya, saya menjadi malu, karena udah gede segini, belum memberi sesuatu yang terbaik untuk apapun dan bagi siapapun.

Rabu, 23 Juni 2010

Ketika Ilmu Pengetahuan Menemukan Tanda-tanda Kiamat

Ketika Ilmu Pengetahuan Menemukan Tanda-tanda Kiamat


KabarIndonesia - Sekarang, saya berdiri di sini bukan sebagai pemimpin dari salah satu negara, tetapi sebagai bagian dari umat manusia. Kini, kita menghadapi bencana yang disebut, oleh kitab suci, sebagai Armageddon, atau sebuah hari ketika kehidupan dunia akan berakhir. Namun demikian, kini umat manusia telah memiliki teknologi untuk mencegah kepunahan spesies mereka sendiri dan semua makhluk hidup di bumi. Rasa haus manusia terhadap ilmu pengetahuan, kekuasaan dan kemenangan akan menjadi sebuah semangat untuk terus melanjutkan hidup…
[Pidato Presiden Amerika Serikat, dalam film “Armageddon”]

Penggalan pidato tersebut merupakan pidato yang disampaikan oleh Presiden Amerika Serikat sebagai sebuah pengantar bagi semua umat manusia di seluruh dunia untuk bersiap menghadapi bencana terbesar—yaitu jatuhnya komet raksasa ke bumi. Pidato tersebut juga mengiringi kepergian delapan belas orang astronot, yang sebagian besar adalah astronot dadakan, yang bertugas menghancurkan komet pembunuh sebelum menabrak bumi dan memusnahkan umat manusia.

Kisah dramatis tersebut terekam dalam kisah fiksi berjudul “Armageddon” hasil arahan sutradara Hollywood, Michael Bay. Beruntunglah kita, kisah yang diceritakan dalam film “Armageddon”, hanyah fiksi semata, sebab apabila kisah teresebut menjadi kenyataan maka umat manusia benar-benar menghadapi masalah serius.

Singkatnya, kita nyaris tidak dapat melakukan apa-apa untuk mencegah terjadinya bencana akibat tumbukan komet pembunuh. Dalam film memang diceritakan bahwa manusia telah berhasil menggunakan teknologi nuklir untuk memusnahkan komet tersebut, namun kenyataan yang ada justru berbeda 180 derajat. Kita tidak mengembangkan teknologi penghancur komet; tidak ada para astronot berani mati yang terlatih untuk menghancurkan komet; tidak ada satu teknologi pun, yang dimiliki manusia, yang terbukti mampu menghancurkan komet pembunuh. Dengan kata lain, apabila komet pembunuh itu tiba, nasib umat manusia benar-benar di ujung tanduk.

Sampai saat ketika saya menulis artikel ini, ada beberapa skenario kiamat yang berhasil disusun oleh para ilmuwan di berbagai bidang berdasarkan data-data empiris dan ilmiah sesuai dengan bidang mereka masing-masing. Meskipun kebanyakan data empiris dan ilmiah yang dihimpun oleh para ilmuwan tidak memberikan tanggal pasti kapan kiamat—atau setidaknya bencana global tersebut tiba.

Banyak ilmuwan yang memberikan kesimpulan bahwa bencana global kemungkinan besar akan terjadi pada akhir tahun 2012, seperti yang dijelaskan oleh Lawrence E. Joseph, penulis keturunan Yahudi berkebangsaan Amerika Serikat, dalam buku “Kiamat 2012” (Apocalypse 2012).

Dari beberapa skenario kiamat yang ditawarkan oleh para ilmuwan termasuk Lawrence E. Joseph, maka dapat diambil dua kategori besar skenario kiamat, yaitu kiamat yang berasal dari bumi dan kiamat yang berasal dari angkasa, terlepas dari benar-tidaknya kesimpulan bahwa 2012 merupakan hari kiamat—atau setidaknya tanda awal kiamat sebelum tanda-tanda besar lainnya muncul.

Skenario pertama tentang kiamat rupa-rupanya disebabkan oleh aktivitas bumi yang berlebihan dan, atau menunjukkan sebuah anomali yang tidak lagi terjadi sejak 10.000 tahun lalu.

Anda pernah mendengar tentang taman nasional Yellowstone, Amerika Serikat? Taman nasional Yellowstone terkenal memiliki geyser bernama Old Faithful, yang mampu menyemburkan lebih dari 3.000 liter air dalam waktu kurang dari sepuluh detik. Geyser tersebut rupanya tidak hanya menjadi pusat perhatian para wisatawan yang berkunjung ke taman nasional tersebut, tapi juga para ahli vulkanologi dan geologi yang menyatakan bahwa taman nasional Yellowstone merupakan sebuah gunung berapi raksasa yang berpotensi meletus.

Yakinlah, Anda tidak salah membaca dan saya juga tidak salah mengetik. Anda mungkin bertanya, jika memang taman nasional itu sebuah gunung berapi lalu di mana letak kerucutnya, puncaknya dan kawahnya? Ketika banyak orang menyaksikan keindahan geyser di taman nasional tersebut, mereka sebenarnya tidak sadar bahwa mereka sedang berada di tengah kawah gunung berapi raksasa. Begitu besar diameter kawah Yellowstone, sampai-sampai kita harus terbang untuk melihat kawah taman nasional tersebut secara keseluruhan.

Sekarang, banyak ilmuwan yang menyatakan bahwa taman nasional tersebut merupakan sebuah gunung berapi raksasa yang siap meletus. Kenyataan bahwa Yellowstone kembali menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanis merupakan sebuah anomali yang patut disambut dengan sikap waspada.

J. Tuzo Wilson, seorang ahli geofisika Kanada, yang terkenal dengan teorinya tentang lempeng tektonik, pernah menjelaskan bahwa sebenarnya Yellowstone terletak dalam sebuah ujung barisan gunung api yang tertidur. (Ilmu Pengetahuan Populer, 1999, 2: 228).

Pernyataan Wilson dan kebanyakan ahli geologi lainnya memberikan kita sebuah pemahaman bahwa para ahli geologi telah menyadari bahwa Yellowstone merupakan sebuah gunung berapi yang pernah meletus dan kini menunggu untuk meletus lagi. Bahkan geyser yang menjadi ciri khas taman nasional itu membuktikan bahwa ada sebuah dapur magma aktif.

Kini mungkin saja Yellostone akan menunggu sebuah saat yang tepat sebelum bangun dari tidurnya yang panjang. Jika Yellowstone meletus maka dapat dipastikan bahwa seluruh dunia akan merasakan dampaknya, Amerika Serikat akan luluh-lantak, kemudian disusul kawasan Pasifik dan Atlantik. Kawasan Eurasia, Afrika dan Australia akan tertutup abu, udara menjadi beracun, dan matahari tidak akan pernah terbit selama sekitar sepuluh tahun—bumi akan kembali pada jaman es.

Anomali selanjutnya ditunjukkan oleh semakin melemahnya kekuatan magnetosfer bumi. Secara sederhana magnetosfer bumi merupakan sebuah lapisan medan magnet bumi yang bertugas melindungi bumi dan semua penghuninya dari radiasi matahari. Magnetosfer bumi juga memengaruhi pola dan ara pergerakan migrasi spesies hewan tertentu seperti burung camar hingga ikan paus. Tanpa magnetosfer maka bumi akan menjadi sebuah planet tandus yang terus menerus dihujani radiasi matahari. Tanpa magnetosfer, Anda tidak akan dapat keluar rumah tanpa menggunakan pakaian anti radiasi, layaknya pekerja rekator nuklir, atau kulit Anda akan terbakar radiasi dalam waktu kurang dari lima detik.

Franklin M. Branley menjelaskan bahwa sabuk Van Allen, diambil dari nama seoarang anstronom Amerika Serikat, James Van Allen, bertugas melindungi bumi dari radiasi matahari. Sabuk tersebut membentang mulai ketinggian 640 km hingga ketinggian 40.000 km. (Ilmu Pengetahuan Populer, 1999, 1: 104).

Anomali dalam magnetosfer rupanya ditunjukkan dengan semakin melemahnya kekuatan magnetosfer bumi jika dibandingkan 200 tahun lalu. Kini magnetosfer bumi bahkan mengalami sebuah keretakan sepanjang 160.000 kilometer di atas Atlantik, para ilmuwan ahli geologi menyebutnya sebagai anomali Atlantik Selatan. (Joseph, 2008: 65).

Keretakan magnetosfer bumi, menjadi tanda awal dari lenyapnya kekuatan magnetosfer, rupanya membawa dampak serius bagi semua penghuninya, temasuk manusia. Karena lapisan medan magnet bumi tidak hanya berfungsi sebagai perisai anti radiasi, namun juga sebagai sebuah mekanisme yang menjaga kestabilan bumi dan keseimbangan biosfer.

Tanpa medan magnet bumi, maka ekosistem bumi menjadi terganggu. Hewan-hewan yang menggunakan medan magnet sebagai penunjuk arah akan kehilangan kemampuan navigasi. Spesies yang kehilangan kemampuan navigasi jelas akan berpotensi menuju kepunahan. Hilangnya salah satu bagian penting dalam biosfer tentu akan disusul hilangnya bagian lain dalam biosfer, sehingga keseimbangan biosfer yang rapuh akan hancur berantakan.

Semua itu hanya disebabkan oleh hilangnya magnetosfer, yang keberadaannya sering tidak kita sadari. Lenyapnya magnetosfer juga membuat permukaan bumi akan segera terbakar radiasi matahari yang sangat hebat, dan dengan segera membuat permukaan bumi akan hangus terbakar.

Lalu apa yang membuat kekuatan magnetosfer semakin melemah? Inilah pertanyaan mendasar yang mungkin muncul di pikiran Anda. Para ilmuwan yakin inti bumi berupa logam cair dengan panas mencapai sekitar 3.900 derajat celcius. Rotasi inti cair bumi itu membuat sebuah efek medan magnet bumi yang mampu membuat jarum kompas menunjukkan arah utara-selatan.(Sagan dan Leonard, 1982: 36) Sayangnya, semakin lama rotasi inti bumi tersebut semakin lambat, dan tidak mustahil akan berhenti, yang mengakibatkan semakin lemahnya kekuatan magnetosfer. Singkat kata, lenyapnya kekuatan magnetosfer membuat bumi berada dalam kekacauan dan kiamat.

Skenario kedua tentang kiamat datang dari kegelapan angkasa raya. Matahari yang kita kenal sebagai sumber energi primer bumi, rupanya tidak selamanya memberikan kebaikannya kepada semua anggota tata surya. Berulang-kali kekuatan matahari yang sedemikian besar hampir menewaskan semua kahidupan bumi dengan serangan radiasi matahari, hingga pengaruhnya terhadap aktivitas badai yang berlebihan pada lima tahun terakhir.

Radiasi matahari merupakan sebuah bentuk ledakan yang diakibatkan oleh perubahan medan magnet matahari. Saya sendiri tidak begitu mengerti tentang bagaimana terjadinya dan mengapa radiasi matahari terbentuk dan bagaimana reaksi dari bintik matahari dengan pancaran radiasi yang sangat berbahaya. Namun, yang jelas, radiasi matahari mempu mencapai dan terlepas menuju tata surya, termasuk bumi.

Beruntung, bumi memiliki magnetosfer yang menahan kekuatan radiasi tersebut, namun terkadang kekuatan radiasi yang begitu besar mampu membuat aktivitas listrik di seluruh dunia menjadi terganggu.

Seringkali aktivitas matahari yang berlebihan mampu membuat listrik di kota-kota besar di dunia menjadi padam hingga terjadinya gangguan pada gelombang radio. Pada dunia modern di mana listrik menjadi sebuah kekuatan yang tidak terpisahkan, padamnya arus listrik akan membuah semua kegiatan dan teknologi modern lumpuh seketika.

Kini banyak ilmuwan mulai menemukan bertumpuk-tumpuk bukti baru bahwa aktivitas matahari yang berlebihan menjadi salah satu penyebab meningkatnya aktivitas badai. Jika memang ada hubungan antara aktivitas matahari dengan tingginya aktivitas badai, maka banyak ilmuwan yang memperkirakan bahwa tahun 2012 aktivitas badai di seluruh dunia akan mengingkat pesat, akibat tingginya aktivitas matahari saat itu.

Aktivitas matahari pada tahun 2012 yang mengingkat pesat rupanya sesuai dengan daur aktivitas matahari, yang kini telah banyak dijelaskan oleh para ilmuwan.

Anomali yang berasal dari angkasa tidak hanya terbatas pada pengaruh dan aktivitas matahari semata, tapi juga pada aktivitas dan perilaku seluruh tata surya terhadap gerakan galaksi.

Lawrence E. Joseph menjelaskan bahwa kini tatasurya sedang berada dalam sebuah awan energi galaksi bima sakti, yang terdiri dari wilayah bermedan magnet tinggi yang menyebabkan seluruh tata surya menghasilkan gelombang kejut yang akan mempengaruhi semua anggota tata surya. (Joseph, 2008: 152-153)

Sebelum membahas efek guncangan terhadap tata surya, ada baiknya kita mengamati aktivitas dan potensi bencana yang berasal dari anggota tata surya yang lain. Para ilmuwan khawatir ada sebuah bencana tersembunyi yang berasal dari tepi tata surya, potensi bencana tersebut berasal dari pusat penyimpanan komet di Awan Oort, asteroid di Sabuk Kuiper, dan sabuk asteroid pada jalur Mars dan Jupiter. Jika kita mengambil Pluto sebagai awal pembagian, maka akan mendapatkan bentuk pembagian seperti ini, Pluto, Sabuk Kuiper, dan Awan Oort.

Singkatnya awan tersebut berada pada bagian paling tepi di tata surya Awan Oort, diberi nama sesuai penemunya yaitu Jan Hendrik Oort, merupakan sebuah awan besar yang mengandung sekitar seratus milyar inti komet yang terentang hingga jarak lima belas trilyun kilometer, dari sinilah semua komet yang kita kenal dilahirkan. Awan tersebut mengandung inti komet dengan diameter yang beragam mulai dari satu kilometer hingga lebih dari delapan puluh kilometer. (Sagan dan Leonard, 1984: 174)

Pada tahun 1950-an, Astronom Amerika Serikat bernama F. L. Whipple, menjajukan pendaptnya banwa sebenarnya komet hanya terdiri dari es dan gas-gas beku lain layaknya bola salju yang kotor. (Encyclopedia Americana, 1991, 2: 365-369). Tapi, kini, banyak ahli astronomi sepakat bahwa “markas” komet di Awan Oort merupakan induk dari komet pembunuh. Sedikit saja gerakan salah dari gaya gravitasi bintang, atau efek lainnya, akan melepaskan komet dari induknya. Salah satu bukti kuat dari tabrakan komet pembunuh terekam dengan jelas di permukaan Jupiter.

Tahun 1994, sebuah komet pembunuh bernama Shoemaker-Levy 9 menabrak Jupiter hingga membuat sebuah luka sebesar bumi di planet tersebut.

Baru-baru ini saya sempat berkunjung ke PP Iptek, di Taman Mini, Jakarta. Ketika berkeliling saya sempat melihat sebuah poster yang dipasang memanjang dari atas ke bawah berjudul, “Teleskop Hubble Menangkap Bencana”.

Terus terang saya kaget tetkala melihat ada foto yang menampakkan akibat benturan komet Shoemaker-Levy 9 di Jupiter. Pada gambar tersebut terlibat dua noda merah kecil yang melukai planet terbesar itu, kita melihat noda merah itu tampak kecil karena dibandingkan dengan ukuran planet tersebut, tetapi apabila dibandingkan dengan bumi, maka noda bekas benturan itu akan nampak sama besar. Secara gampang, apabila ada komet pembunuh sebesar Shoemaker-Levy 9 benar-benar menabrak bumi, maka dapat dipastikan bumi akan binasa, dan semua bentuk kehidupan yang kita kenal akan musnah.

Ancaman terhadap bumi tidak hanya berasal dari Awan Oort, tapi juga dapat berasal dari Sabuk Kuiper, hingga jalur asteroid Mars-Jupiter. Sabuk Kuiper dikenal sebagai lintasan asteroid-asteroid besar yang mungkin memiliki potensi sama mematikannya dengan komet dari awan Oort.

Apabila Pluto, Sedna hingga TRM 11-RM 2 dikeluarkan dari definisi planet menjadi asteroid, maka Pluto Sedna hingga TRM 11-RM 2 merupakan asteroid yang sangat besar. Kita tahu Pluto memiliki ukuran sebesar bulan, sehingga Anda pasti bisa membayangkan akibatnya, jika Pluto menghajar bumi. Lintasan asteroid Mars-Jupiter tampaknya juga menyimpan potensi bencana serupa, seperti halnya sepupunya yang berada di tepi tata surya.

Tahun 1925, Jan Hendrik Oort menerbitkan sebuah teori tentang rotasi galaksi berdasarkan bukti-bukti dari observasi yang telah dilakukannya. Oort memperhitungkan jarak matahari dari pusat galaksi sebagai tolak ukur untuk mengekur rotasi galaksi dan kecepatan orbitnya. (Encyclopedia Americana, 1991, 17: 757). Dengan kata lain, matahari dan seluruh tata surya juga melakukan sebuah revolusi dengan mengorbit pada pusat galaksi bima sakti.

Para ilmuwan dari abad sembilan belas mungkin beranggapan bahwa tatasurya merupakan sebuatu bentuk statis yang diam pada tempanya. Mereka tidak mengerti bahwa matahari sebenarnya melakukan revolusi sebagaimana yang dilakukan planet terhadap matahari. Dengan begitu, revolusi galaksi bima sakti, bisa jadi berakibat pada revolusi matahari dan seluruh tata surya. Celakanya, revolusi tata surya kini sedang melewati awan energi di galaksi bima sakti yang menyebabkan terjadinya guncangan terhadap tata surya, layaknya pesawat yang terbang melintasi cuaca buruk. Guncangan energi, akibat awan energi sungguh berakibat buruk bagi tata surya, dapat memicu hujan komet pembunuh yang berasal dari Awan Oort dan Sabuk Kuiper. Jika itu terjadi maka dapat dipastikan bumi dan planet-planet yang lain akan merasakan bencana akibat hujan komet, dengan dampak yang berbeda-beda.

Dari beragam anomali yang telah saya paparkan, kita dapat merangkai perkiraan bagaimana kejadian dari kiamat 2012—jika hal itu benar-benar terjadi.

Partama, aktivitas matahari yang meningkat pesat pada tahun tersebut, memicu munculnya aktivitas badai yang berlebihan di seluruh dunia, lebih-lebih radiasi matahari kelak akan semakin mudah menembus magnetosfer bumi, akibat semakin lemahnya kekuatan megnetosfer. Sementara itu, perjalanan tata surya melalui awan energi akan menyebabkan guncangan pada seluruh tata surya. Akibatnya tata surya akan semakin panas, guncangan tersebut juga akan memicu hujan komet pembunuh dari wilayah Awan Oort dan Sabuk Kuiper.

Apabila salah komet pembunuh menabrak bumi, maka dapat dipastikan akan terjadi bencana besar yang akan menghancurkan seluruh kehidupan di bumi, para ilmuwan menyebut komet pembunuh sebagai global killer.

Andaikata bumi masih bisa bertahan, baberapa makhluk hidup yang selamat dari benturan komet akan menghadapi bahaya lainnya yaitu letusan beberapa gunung berapi super di Yellowstone, Amerika Serikat, hingga Toba, Indonesia. Sebab benturan komet yang dasyat akan memicu matangnya aktivitas vulkanisme di seluruh dunia, termasuk gunung berapi super. Efek ledakan gunung berapi super akan mempenganruhi seluruh dunia, abu hasil erupsi menutupi seluruh bumi selama sekitar sepuluh tahun, atmosfer menjadi sangat beracun, dan matahari tidak akan terbit selama masa tersebut. Bumi akan musnah dan kehidupan bumi akan sekarat, saat bencana tersebut berakhir maka bumi menghadapi musim dingin nuklir. Saat itu, semua penduduk bumi akan merasakan kepunahan masal seperti yang terjadi 65 juta tahun lalu.

Semua yang saya katakan di atas hanyalah sebuah perkiraan dan prediksi para ilmuwan berdasarkan data ilmiah yang mereka peroleh. Memang benar, tidak ada satupun jaminan yang mampu menjamin kiamat akan datang pada tahun 2012, sebagaimana tidak ada satu jaminan bahwa kiamat tidak akan tiba pada tahun itu.

Kiamat merupakan rahasia Tuhan yang paling gelap, sehingga tidak seorangpun yang mampu meramalkan kedatangannya. Namun demikian sungguh beruntunglah bagi siapapun yang telah mempersiapkan kedatangan hari kiamat tersebut, dengan bekal iman dan taqwa. Allahualam

indonesia dewasa ini

MENGADILI ”ORANG BENAR”


Ketika palu sang hakim dijatuhkan, termasuk secara tidak adil, adakah harapan akan terciptanya keadilan?

Berbagai kalangan bereaksi secara beragam atas ”kemenangan’ Anggodo di pengadilan tingkat banding yang memperkarakan Surat Ketetapan Penghentian Penuntutan (SKKP) yang dikeluarkan Kejaksaan Agung atas kasus Bibit-Chandra. Mereka berharap Kejaksaan Agung segera mengambil langkah jitu dan legal menghentikan perkara Bibit-Chandra demi menyelamatkan kepentingan yang lebih besar (Kompas, 8 Juni 2010). Zainal Arifin Mochtar, misalnya, mengusulkan agar perkara ini di-deponeering sebagai upaya terakhir ”menyelamatkan” SKKP sekaligus menjaga roda pemberantasan korupsi terus berputar (Kompas, 7 Juni 2010).

Bagaimana pun, Bibit Samad Rianto dan Chandra Hamzah was-was menjalani hari-hari mereka. Kedua pimpinan KPK ini tampaknya siap menghadapi kemungkinan terburuk jika perkara mereka tetap diajukan ke pengadilan. Andai perkara Bibit-Chandra jadi digelar, akankah kita menyaksikan sebuah momen pengadilan terhadap orang-orang yang tak berdosa? Andai Bibit-Chandra adalah orang-orang bersih yang terpaksa menjalani proses peradilan, bagaimana mereka menghadapinya? Sanggupkah aksi dukungan melalui facebook dan semacamnya sanggup menghentikan proses peradilan terhadap kedua orang ”bersih” ini? Jika ternyata kubu Anggodo tetap memenangkan gugatan mereka, apa yang harus dilakukan Bibit-Chandra? Haruskah mereka pasrah dan menerima begitu saja ”penzoliman” atas diri mereka?

Seperti pengadilan Sokrates

Merefleksikan pertanyaan-pertanyaan ini saya teringat pengalaman pengadilan Sokrates, maestro filsafat yang pada tahun 392 M harus menghadapi pengadilan Athena atas tuduhan palsu menyebarkan ajaran yang membahayakan karakter kaum muda. Sikap Sokrates menghadapi pengadilan, pembelaannya di pengadilan, refleksinya selama di penjara, maupun dialog menghadapi hukuman mati membantu menjelaskan masalah yang sedang dihadapi Bibit-Chandra.

Dialog sebelum berlangsungnya pengadilan yang diberi judul Euthyfro tampak Sokrates meninggalkan Lyseum dan berada di beranda Raja Arkhon di Athena. Penggambaran ini amat simbolis mengingat Lyseum adalah tempat nyaman yang sangat disukai Sokrates karena di sanalah dia mendiskusikan filsafat bersama murid-muridnya. Beranda Raja Arkhon merepresentasikan kekuasaan penegakan hukum yang dimiliki negara. Meninggalkan Lyseum berarti meninggalkan kenyamanan demi menghadapi dakwaan yang dituduhkan kepadanya. Bagi Sokrates, dakwaan apapun yang dituduhkan kepada seseorang harus dibuktikan di pengadilan, karena siapa pun yang melanggar hukum harus diadili, sementara yang tidak bersalah harus bebas demi hukum. Kalau pun akhirnya pengadilan menjatuhkan hukuman yang tidak adil, hukuman itu tidak menghancurkan karakter moral orang benar (just man), yakni mereka yang bertindak selalu benar secara moral, bukan karena tindakan-tindakannya sesuai dengan ”kehendak para dewa”, tetapi karena seseorang harus bertindak demikian karena nilai kebaikan tindakan itu sendiri.

Ternyata pengadilan menjatuhkan hukuman mati kepada Sokrates. Di pengadilan Sokrates mengajukan pembelaan diri, bahwa dirinya tidak bersalah. Sokrates memahami dirinya sebagai filsuf yang mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk, bahwa mengajarkan pengetahuan akan yang baik dan buruk kepada kaum muda justru memampukan mereka hidup sesuai prinsip moral dan menghindari kejahatan. Apologi ini ternyata ditolak pengadilan, karena yang baik dan buruk seharusnya ditentukan oleh hukum (positif). Sokrates pun akhirnya dihukum mati.

Percakapan Sokrates dengan sahabatnya di penjara dalam dialog Krito sangat menegangkan. Tokoh Krito berulang kali menganjurkan agar Sokrates melarikan diri dari penjara, tetapi Sokrates bertahan pada pendiriannya, bahwa dia harus menjalani hukuman, meskipun hukum positif sendiri tidak menjamin keadilan bagi hak-haknya. Tekad Sokrates sudah bulat, dan dia siap menghadapi hukuman mati.

Dialog Sokrates dengan sahabat-sahabatnya sebelum meminum racun tidak kalah menegangkan. Sokrates dalam dialog berjudul Phaedo itu tampak meneguhkan para sahabatnya untuk setia pada prinsip mentaati mentaati hukum positif meskipun tidak adil. Hukum yang tidak menjamin keadilan individu memang merugikan individu, tetapi ketaatan terhadapnya sama sekali tidak mengurangi karakter individu sebagai pribadi yang bermoral unggul. Kematian yang sudah ada di depan mata bukanlah akhir kehidupan, karena jiwa akan terus hidup menyusul kematian badan. Ancaman kematian tidak harus menggoyahkan keyakinan akan kebenaran prinsip moral yang menjadi pengatur perilaku seseorang.

Berani menghadapi pengadilan

Jika Bibit-Chandra harus menghadapi pengadilan. Tokoh yang (dianggap) unggul secara moral ini seharusnya tidak takut menghadapi pengadilan. Belajar dari kasus pengadilan Sokrates, hukuman tidak adil bisa saja dijatuhkan ke atas Bibit-Chandra. Tapi, apakah pengadilan yang buruk itu juga menyatakan buruknya karakter moral Bibit-Chandra? Ketaatan pada hukum yang lalim dengan merelakan diri mengikuti seluruh proses hukum tidak mendefinisikan karakter moral seseorang kecuali sifat dasar mereka yang mampu membedakan mana yang baik secara moral dan mematuhinya serta menghindari kejahatan.

Belajar dari pengadilan Sokrates, taat pada seluruh proses peradilan dan membuktikan diri sebagai tidak bersalah atau sebaliknya menuntut dimilikinya dua karakter dasar. Pertama, Bibit-Chandra harus sanggup meninggalkan kenyamanan atau privilese tertentu yang secara tidak sadar dipertahankan karena menguntungkan mereka. Posisi sebagai pimpinan KPK, dukungan amat luas dari masyarakat, atau bahkan SKKP itu sendiri justru dapat menciptakan kenyamanan dan kecendrungan menyelesaikan masalah di luar pengadilan. Sebagai orang yang (dianggap) tidak bersalah, Bibit-Chandra harus berani menghadapi ”penzoliman” ini sambil berharap hukum yang adil dan imparsial akan berpihak pada orang benar.

Kedua, kalau kemudian hukum tidak berpihak pada orang benar, keberanian menerima hukuman yang tidak adil akan menjadi pertanda bobroknya moralitas hukum di Republik ini. Sebagai orang yang berkarakter mulia kita berharap Bibit-Chandra tidak akan goyah menghadapi penzoliman, apalagi menukarkan keyakinan moralnya dengan kompromi-kompromi politik yang justru semakin memperlemah peran KPK dalam memberantas korupsi. Tentu masih harus dibuktikan, tetapi ketakutan sementara pihak bahwa kasus Bibit-Chandra bisa menjadi alat untuk membarter skandal Bank Century justru dapat memperlemah kekuatan moral kedua pimpinan KPK ini.

Kita berseru kepada Bibit-Chandra: kuatkan hati kalian, hadapi seluruh proses pengadilan dengan keyakinan bahwa hukum yang adil akan berpihak padamu. Kalau pun langit runtuh menimpa kepalamu, jangan kamu gadaikan keyakinan moral demi tujuan-tujuan politis apa pun di luar kepentingan pengungkapan kebenaran. Pada akhirnya keunggulan sikap moral Anda ditentukan oleh seberapa besar kekuatan Anda membuktikan diri sebagai tidak bersalah, atau Anda justru kalah sebelum berperang karena keengganan menanggalkan kenyamanan-kenyamanan yang dinikmati selama ini.

Rabu, 16 Juni 2010

hari bosan se kosan

hari pertama blog kuw hidup kembali

wuahaaa ...
akhirnya bisa otak atik sana sini lagi ,, bisa mencurahkan pikiran cerewet kuw pada teman2 yang mungkin bakal aquw kenal lebih dalam ...

hahahaa...
buat hari ini cukup sekian ...

17 junu 2010